SOLOPOS.COM - Tili, 35, (tengah) bersama keluarga di rumahnya di Dukuh Pondok RT 019, Desa Kandangsapi, Kecamatan Jenar, Sragen, Senin (21/2/2022). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SRAGEN – Pria asal Sragen, Tili, 35, viral di media sosial dan media internasional setelah berhasil menyelamatkan buaya muara berkalung ban di Sungai Palu, Kota Palu, Sulawesi Tengah. Dia pun mendapatkan sejumlah penghargaan.

Tili menjelaskan telah mendapatkan hadiah dari sejumlah tokoh, antara lain Wali Kota Palu Hadianto Rasyid senilai Rp10 juta. Ban yang diperoleh dari leher buaya diserahkan Tili kepada Wali Kota Palu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya kasih ban katanya mau dibikin patung buaya. Itu baru rencana, pastinya belum tahu,” kata dia, Selasa (22/2/2022).

Baca Juga: Kisah Perjuangan Tili Penyelamat Buaya Berkalung Ban di Perantauan

Selain itu, Wali Kota Palu juga menawarkan pekerjaan bagi Tili sebagai tenaga honorer yang mengurus penyelamatan satwa liar. Tili bersyukur mendapatkan tawaran pekerjaan namun belum memutuskan untuk menerima tawaran pekerjaan tersebut atau tidak.

“Untuk saat ini saya belum bisa menyampaikan,” jelasnya.

Tili sendiri telah tiba di kampung halaman di Dukuh Pondok RT 019, Desa Kandangsapi, Kecamatan Jenar, Sragen, Senin (21/2/2022). Dia mengatakan akan kembali merantau ke Kota Palu namun belum menentukan waktunya.

Kedatangan Tili itu disambut oleh keluarga dan warga setempat. Ibu Tili, Waginem, 68, bersama kakak Tili, Tarumi, 43 memeluk Tili dan menangis haru. Maklum, mereka baru berjumpa sejak 2009. Saat itu, Tili pulang dari perantauan ketika mendengar kabar bapaknya tutup usia.

Tili mengatakan berhasil menyelamatkan buaya selama tiga pekan setelah mendapatkan informasi buaya berkalung ban belum bisa diselamatkan dari seorang tukang.

Baca Juga: Waduh! Tanah Gerak Akibatkan Jalan Penghubung Desa di Sragen Terputus

Dia menghabiskan biaya sekitar Rp4 juta untuk membeli total 300 meter tali senar dan umpan berupa ayam, bebek, serta burung. Tili pun berhasil menjerat buaya serta menyelamatkan buaya berkalung ban bersama teman-temannya.

Aksi Tili ini terbilang diam-diam. Maklum, Tili sengata tidak meminta izin pemerintah setempat untuk menyelamatkan buaya. Sebab dia takut dikira main-main atau kurang mendapatkan kepercayaan setelah sejumlah ahli satwa liar yang hendak menyelamatkan buaya belum berhasil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya