SOLOPOS.COM - Frislly Herlind yang diunggah di Instagramnya, Senin (13/1/2020). (Instagram—frisllyherlind)

Solopos.com, SEMARANG — Penelusuran Lawang Sewu oleh sutradara film horor Billy Christian bersama dua anak indigo, Frislly Herlind dan Natasha Siahaan, menguak alasan kenapa landmark Kota Semarang itu menjadi menyeramkan.

Melalui unggahan video di channel Youtube Billy Christian berjudul ‘Mereka’ Masih di Lawang Sewu: IndigoTalk Travel Semarang part 1, ia mengajak dua gadis indigo melihat apa saja yang ada di Lawang Sewu. Indigo adalah kemampuan spesial, tidak biasa, dan bahkan supranatural.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam opening video, alih-alih menelusuri gedung yang luasnya 14.216 m2 itu bersama-sama, Billy memutuskan untuk membagi tim penelusuran menjadi dua kelompok. Ia dan Frislly sedangkan Tasha bersama krunya.

Konser Musik Didi Kempot di Blora Bakal Bebas dari Miras & Sajam

Ekspedisi Mudik 2024

Sutradara spesialis film horor tersebut mengajak Frislly menelusuri gedung yang memiliki konfigurasi massa "L". Gedung itu menurut petunjuk penelusuran cagar budaya tersebut dinamai gedung utama.

Baru memasuki pintu dengan jendela besar dengan hiasan kaca patri di atasnya, Frislly mengungkapkan bahwa kedatangan mereka disambut oleh makhluk-makhluk di sana. Makhluk apa maksudnya? Sepertinya subscriber channel Youtube Billy Christian sudah tau maksudnya.

Dibuat oleh J. L. Schouten di Delft, kaca patri tersebut bercerita tentang kemakmuran dan keindahan Jawa, kekuasaan Belanda atas Semarang dan Batavia, kota maritim serta kejayaan kereta api.

Duh, 3.000 Permen Karet Nempel di Candi Borobudur…

Frislly mengaku mendapat penglihatan sekilas tentang masa lalu Lawang Sewu saat memegang batu marmer yang merupakan bagian dari bangunan tersebut. "Dulunya ini kantor untuk orang Belanda tahun 1904 dan menjadi museum 1919."

Seperti kata Frislly, Lawang Sewu dulu merupakan kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS. Gedung itu dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907.

Bunuh-Bunuhan

"Zaman dulu, selisih paham saja bisa bunuh-bunuhan. Misalnya Kak Billy maunya A dan aku maunya B, kita dipangkat yang sama. Tapi aku lebih punya pendukung dan akhirnya kakak bisa saja dibunuh karena enggak setuju," celotehnya dalam video yang diunggah 5 November 2019 itu.

Ia pun memberitahu Billy kenapa Lawang Sewu bisa berubah menjadi tempat yang mistis.  Ia juga mengungkapkan bahwa "mereka" sudah ada di sini sebelum bangunan Lawang Sewu ada. "Mereka" merasa menangan dan menganggap kedatangan manusia ingin menantang.

Komplotan Pembobol ATM Diringkus di Magelang

Seperti yang terpantau Semarangpos.com, Senin (24/2/2020), gadis berumur 21 tahun itu menambahi ada sosok jin yang tingginya melebihi gedung. Alih-alih beraura jahat, sosok tersebut, menurut Frislly Herlind, malah menjadi penjaga Lawang Sewu.

Frislly dan Billy Christian pun memutuskan melanjutkan perjalanan ke lantai kedua. Wisatawan yang sudah pernah datang ke Lawang Sewu pasti tahu jika area lantai kedua itu selalu ditutup.

"Ada sosok yang enggak suka kalau misalnya ada yang bisa melihat 'dia', karena memang bentuk aslinya tidak secantik yang dia tunjukkan ke orang-orang," ungkap Frislly sambil melihat ke sekeliling pelataran lantai kedua. (Dhina Cantya/Semarangpos.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya