SOLOPOS.COM - Wisatawan yang akan ke Masjid Sheikh Zayed bisa melewati simpang empat Ngemplak. (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO —Masjid Raya Sheikh Zayed akan dibuka pekan depan. Para wisatawan yang ingin mengunjungi masjid tersebut, baik luar maupun dalam kota akan diarahkan satu akses melewati Simpang Empat Ngemplak.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Solo, Ari Wibowo, mengatakan wisatawan bisa masuk ke Masjid Raya Sheikh Zayed dari sisi timur masjid, tepatnya melewati Simpang Ngemplak karena Viaduk Gilingan ditutup.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Yang pasti kalau dari kami, mengoptimalkan yang ada, akses masuk menuju Masjid Sheikh Zayed dari timur, Simpang Empat Ngemplak karena Viaduk Gilingan sudah ditutup,” ucapnya saat dihunungi Solopos.com, Kamis (23/2/2023).

Ari mengatakan tidak ada masalah untuk rute dari sisi timur masjid. Sementara, untuk menuju Masjid Raya Sheikh Zayed, bus-bus wisata dari sisi barat atau Terminal Tirtonadi bisa melewati dua rute pengalihan. Rute pertama melewati sisi selatan masjid, yakni dari Terminal Tirtonadi menuju Jalan S. Parman, kemudian melewati Jalan Monginsidi, lalu belok menuju Jalan DI Panjaitan sampai simpang empat Ngemplak. Rute ke dua, bus wisatawan melewati sisi utara masjid untuk menuju Simpang Ngemplak.

“Kalau Utara untuk lewat Palang Joglo ke Timur, Jalan Sumpah Pemuda, Jalan DI Panjaitan,” ucap dia.

Ari menjelaskan mengantisipasi kemacetan saat jam pulang kerja dan hari libur, maupun macet karena hujan di jalan pengalihan tersebut. Pertama, pihaknya akan memantau kemacetan lewat central control room.

“Dari central control room Dishub, kami bisa pantau kamera CCTV di lokasi terdampak [APILL Ngemplak, Banjarsari, Balapan, Gilingan, terminal Tirtonadi, Cengklik dan lain lain],” jelasnya.

Bila diperlukan, pihaknya akan mengintervensi atau mengubah sesuai kebutuhan pada lampu APILL. Misalnya lama waktu hijau dan merah di lokasi APILL. Selain itu, pihak Dishub juga menempatkan petugas di lokasi-lokasi tersebut.

“Kendala terbesar hasil analisis kami adalah frekuensi kereta melintas di perlintasan Balapan tinggi sehingga jalan S Parman yg sangat terdampak sekali karena antrean panjang saat kereta melintas,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya