SOLOPOS.COM - Apem Fantasa Apem Yaa Qowiyyu bikinan Sri Seyawati dan Agus warga Jatinom, Kabupaten Klaten. (Istimewa/Dokumentasi Pribadi Sri Seyawati)

Solopos.com, KLATEN — Sri Seyawati bisa bernapas lega setelah semalam suntuk sibuk menyelesaikan pesanan ratusan apam atau apem khas Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Ketika dijumpai Solopos.com di kediamannya Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten pada Sabtu (26/3/2022), pemilik merek Fantasa Apem Yaa Qowiyyu Jatinom Klaten ini mengaku sedang kebanjiran order apem. Wajar saja karena saat ini bulan Ruwah dalam penanggalan Jawa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Masyarakat Jawa melaksanakan tradisi nyadran saat ruwahan menjelang bulan suci Ramadan. Tradisi nyadran, yakni membersihkan makam leluhur. Apem menjadi salah satu sajian untuk masyarakat yang melaksanakan ruwahan maupun persembahan bagi leluhur.

Baca Juga : Ayo Datang ke Saparan di Jatinom Klaten! 7 Ton Apam Siap Disebar

Ekspedisi Mudik 2024

Apam Jatinom telah memiliki label khas yang menjadi penanda sekaligus pembeda dari apem lainnya, yakni Apem Yaa Qowiyyu. Perlu Anda ketahui Yaa Qowiyyu merupakan sebutan bagi rangkaian tradisi kirab budaya di Jatinom. Tradisi yang rutin digelar pada bulan Sapar ini ditandai dengan sebaran kue apam.

Konon katanya, sebaran apem dahulunya dimulai mendiang Ki Ageng Gribig, seorang ulama keturunan Kerajaan Majapahit yang bertempat tinggal di Jatinom Klaten. Ki Ageng Gribig kala itu baru pulang bertandang dari tanah suci, Makkah.

Sebagai oleh-oleh, beliau membawa kue apam. Lantas, membagikan pada para santri dan warga sekitar. Namun, jumlah kue apem yang hendak dibagikan ternyata kurang. Oleh karena itu, Ki Ageng Gribig memutuskan menyebarkan kue apem tersebut. Sebelum disebar, apem-apem tersebut didoakan.

Baca Juga : Terbatas untuk Panitia, Tradisi Ya Qowiyyu Klaten Tanpa Sebaran Apam

Yaa qowiyyu adalah salah satu doa yang dilafalkan Ki Ageng Gribig. Sebaran kue apem itulah yang kemudian menjadi cikal bakal tradisi sebaran apem yaa qowiyyu di Jatinom Klaten.

Resep Berbeda

apem jatinom klaten
Apem Fantasa Apem Yaa Qowiyyu bikinan Sri Seyawati dan Agus warga Jatinom, Kabupaten Klaten. (Istimewa/Dokumentasi Pribadi Sri Seyawati)

“Orang Jatinom, kalau bulan Sapar atau Ruwah begini, satu RT pada bikin apem semua. Ngikutin tradisi. Di sisi lain, selaku orang bisnis, ya apem ini saya bisniskan. Tapi dengan resep lain daripada yang lain. Resepnya nggak ngikuti dari mbah-mbah dulu,” ujar Agus, suami Sri Seyawati, kepada Solopos.com.

Baca Juga : Tak Ada Sebaran, Apam Yaa Qawiyyu Tetap Dibagikan ke Warga Lewat Ojol

Resep dari mbah-mbah dulu yang dimaksud Agus adalah campuran tepung beras, gula, kelapa, dan pengembang berupa tapai. Dengan komposisi adonan tersebut apam yang dihasilkan memiliki cita rasa khas, tetapi tekstur kenyal hanya bertahan selama 30 menit hingga 1 jam.

“Makanya, apem zaman dulu awet-awet kan. Biasanya kalau habis dapat dari sebaran itu apem nggak dimakan, tapi disimpan. Entah ditaruh di atas pintu atau ditaruh di sawah buat tumbal. Tergantung kebutuhan masing-masing,” kisah Agus.

Sri Seyawati membeberkan resep lain yang telah ia gunakan untuk membuat adonan apem selama bertahun-tahun. Dalam takaran satu kilogram adonan, ia menggunakan tepung beras dan tepung terigu dengan rasio perbandingan 1:1. Kemudian, ditambahkan gula 750 sampai 800 gram, air 1/2 liter, parutan kelapa 1 sampai 2 butir, telur 6 butir, dan pengembang pabrikan 1/2 bungkus.

Baca Juga : Digelar Besok, Yaa Qowiyyu di Jatinom Klaten Tanpa Sebaran Apam

Setelah tercampur rata, diamkan adonan selama kurang lebih 8 jam sampai mengembang. Kemudian, tambahkan garam dan parutan kelapa. Barulah adonan siap untuk dicetak. Dalam proses pencetakan, alih-alih menggunakan minyak goreng, Sri dan Agus memilih menggunakan mentega sebanyak 400 gram. Tujuannya warna apem kecoklatan merata dan tidak gosong pada bagian-bagian tertentu.

Tahan Seminggu

Perpaduan antara gula dan mentega tersebut juga menjadi resep kunci yang mampu menjaga tekstur apem produksi mereka. “Apem kami bisa tahan sampai seminggu. Jadi kalau ada pesanan dari luar kota gitu, kayak Cilacap, Karawang, Bandung, ya aman-aman saja,“ tutur dia.

Baca Juga : 100 Ojol Dikerahkan Antar 1.000 Paket Apam Yaa Qowiyyu di Jatinom Klaten

Fantasa Apem Yaa Qowiyyu bikinan Sri dan Agus dijual dengan harga Rp1.500 per biji. Varian rasa yang ditawarkan beragam, seperti original, nangka, cokelat, pandan, dan keju. Mulai dari pemerintah setempat hingga komunitas maupun warga menjadi pelanggan setia Fantasa.

“Kalau testimoni dari orang-orang sih, apem buatan sini rasanya beda. Udah cocok pokoknya,” ungkap Sri Seyawati sambil menyuguhkan apem yang sudah terbungkus plastik kepada Solopos.com.

Agus menambahkan di luar bulan Ruwah dan Sapar, apam buatan mereka tetap ramai diburu pembeli. Terbukti, dalam sekali pasang promosi melalui story WhatsApp, Fantasa Apem Yaa Qowiyyu terjual hingga 500 apam. Selamat mencoba apem Jatinom.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya