SOLOPOS.COM - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera. (Bisnis-Samdysara Saragih)

Solopos.com, JAKARTA -- Polemik antara Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dengan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, disorot politikus dari partai lain. Salah satunya adalah Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera.

Menurut Mardani, apa yang dialami Ganjar menjadi ujian untuk menjadi pemimpin besar. “Mas @ganjarpranowo sdg mendapat ujian sebenarnya utk menjadi Pemimpin yg mampu membawa Indonesia dan Jateng khususnya, jadi Negara dan Provinsi yg maju. Sing sabar Mas,” cuit Mardani melalui akun Twitter @MardaniAliSera, Minggu (23/5/2021).

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Polemik antara Ganjar dan Puan mencuat setelah Gubernur Jateng itu tidak diundang dalam acara pengarahan seluruh kader PDIP di Jateng untuk penguatan soliditas partai menuju Pemilu 2024. Acara yang digelar pada Sabtu (22/5/2021) itu dihadiri oleh Puan Maharani. Seluruh kepala daerah dari PDIP di Jateng diundang, kecuali Ganjar.

Baca Juga: Dituding Kerap Pansos, Ganjar: Saya Sudah Bermedsos Sejak Jadi Anggota DPR

Sang Gubernur pada saat yang sama justru diketahui berada di Jakarta sedang bersepeda. Sehari sebelumnya, Ganjar datang menemui Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Tidak diketahui agenda atau isi pembicaraan diantara keduanya. Tapi dalam pertemuan tersebut Ganjar mengaku bertujuan untuk silaturahmi.

Pada kesempatan itu, Ganjar juga memberikan sebuah lukisan karya Djoko Susilo kepada Presiden ke-5 RI tersebut.

Sementara itu, Ketua DPD PDIP Jateng Bambang "Pacul" Wuryanto, mengkritik sikap Ganjar yang dinilai telah mengambil langkah-langkah untuk menjadi calon presiden di Pilpres 2024. Bambang mengaku sudah memberikan kode kepada Ganjar bahwa pencapresan merupakan wewenang Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Tugasmu masih Gubernur Jateng, jangan mikir capres dulu. Kalau memang hebat, kamu pasti dicalonkan sebagai presiden oleh Ibu Ketum," kata pria yang akrab disapa Bambang Pacul ini ketika dihubungi, Minggu (23/5/201).

Baca Juga: Diganjal Puan Maharani, Ganjar Pranowo Bakal Merapat ke Kubu Prananda Prabowo?

Ganjar Digaet Partai Lain

Terpisah, ahli hukum tata negara Refly Harun turut mengomentari terkait permasalahan di internal PDIP itu Refly menilai keputusan DPD PDIP Jateng tidak mengundang Ganjar dalam acara pengarahan Ketua DPP PDIP Puan Maharani kepada seluruh kader di Jawa Tengah mengindikasikan banyak hal.

Namun, berdasarkan pemberitaan di banyak media massa, alasan dibalik itu semua adalah terkait bursa pencalonan presiden pada Pemilu Presiden 2024. Ganjar dinilai terlalu ambisius untuk maju pencapresan.

“Kalau Ganjar Pranowo tidak dipakai PDI Perjuangan [sebagai capres/cawapres], bukan tidak mungkin dia ‘dipakai’ orang lain,” kata Refly seperti dikutip dari tayangan di kanal Youtube pribadinya, Senin (24/5/2021).

Pasalnya, kata Refly, calon presiden bisa muncul dari tiga arus yaitu arus istana, arus koalisi in between, dan arus di luar istana.

Baca Juga: Tak Diundang Puan Maharani, Pengamat: Karier Politik Ganjar Pranowo di PDIP di Ujung Tanduk

Arus istana, sambungnya, pasangan calon presiden yang paling santer diisukan maju adalah Prabowo-Puan Maharani. Berikutnya capres yang diusung arus koalisi in between atau yang awalnya berasal dari koalisi istana lalu keluar dan mengusung capres sendiri akan muncul menjelang pemilu.

“Saya tengarai adalah koalisi yang dipimpin oleh Nasdem,” ungkap Refly.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya