SOLOPOS.COM - Ilustrasi menyambut baik menopause (Chipsterhealth.com)

Harianjogja.com, JOGJA-Peneliti menemukan sebuah fakta baru jika hasrat seksual perempuan kian kompleks. Apa maksudnya?

Berdasarkan penelitian terbaru yang dilakukan di Michigan dan enam klinik yang ada di sekitar wilayah itu, diketahui jika faktor psikologi dan kepuasan perempuan dalam berhubungan lebih mempengaruhi hasrat seksual daripada hormon yang terdapat dalam tubuh. Dari penelitian ini, ditemukan jika level testoteron dan hormon reproduktif lain tidak banyak berpengaruh terhadap hasrat seksual perempuan. Adapun pada laki-laki, hormon ini memegang kendali.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Emosi perempuan yang baik dan kedekatan hubungan dengan pasangan justru yang memberikan sumbangan terbesar dalam hubungan seksual yang sehat,” kata John Randolph dari Fakultas Kedokteran, Universitas Michigan yang memimpin jalannya riset mengenai the Endocrine Society’s Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism seperti dikutip dari Dailymail.

Peneliti setidaknya melakukan riset dengan mendata 3.302 perempuan yang tergabung dalam Study of Women’s Health acroos the Nation (SWAN). Dari ribuan perempuan ini, dianalisa mengenai hubungan hormon reproduktif dan fungsi seksual selama menjalani masa transisi menopause.

Fokus pertanyaan riset ini berkisar hasrat seksual dan aktivitas seksual. Untuk memberikan hasil yang berimbang, peneliti juga melakukan uji laboratorium mengenai darah responden. Hal ini diperlukan untuk mengukur kadar testoteron dan hormon reproduktif lain, termasuk dehydroepiandrosterone sulfate (DHEAS) yang kemudian diubah menjadi bentuk lain dari estrogen yang juga disebut estradiol dan follicle-stimulating hormone (FSH).

Kadar FSH secara alami akan naik ketika perempuan masuk masa menopause. Dari sini diketahui perempuan yang kadar testoteron naik secara alami, frekuensi hasrat seksual lebih terjaga daripada mereka yang memiliki kadar lebih rendah. Perempuan yang memiliki level DHEAS lebih tinggi, cenderung lebih berhasrat daripada responden dengan kadar rendah.

Randolph mengatakan hubungan antara level hormon dan fungsi seksual sangat tipis. Lagi-lagi, dia menegaskan hubungan antara suasana hati yang baik serta kepuasan untuk mendapatkan kehidupan seksual yang lebih baik.

“Hubungan antara perempuan dan realitas keseharian sangat mempengaruhi hasrat seksual,” kata Randolph.

Melalui hasil riset ini, peneliti memberikan saran bagi perempuan yang sudah menopause.

“Jika tidak tidak puas dengan kehidupan seksual, cobalah pertimbangkan faktor-faktor non-hormonal lain yang mempengaruhi Anda. Dengan menemukan faktor pemicu yang tepat, akan lebih mudah mendapatkan terapi pengobatan yang efektif,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya