SOLOPOS.COM - Hartanto (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI -- Hartanto dan Joko Purnomo maju sebagai calon bupati dan wakil bupati pada pilkada Wonogiri 2020 dengan diusung oleh Partai Gerindra dan PKB.

Pasangan yang dikenal dengan sebutan Harjo tersebut bakal melawan calon yang diusung PDIP. PDIP kemungkinan besar mengusung calon petahana yakni Joko Sutopo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun, melalui dua kendaraan partai tersebut mereka belum bisa mendaftarkan diri sebagai cabup dan cawabup. Karena syarat belum terpenuhi, harus ada satu partai lagi yang mengusung mereka.

Ekspedisi Mudik 2024

81 Bidang Tanah Tergusur Tol Solo-Jogja, Desa di Klaten Lakukan Ini

Hartanto merupakan purnawirawan polisi 2019 dengan pangkat terakhir Ajudan Komisiaris Besar Polisi (AKBP). Ia memulai karir di Kepolisian
Republik Indonesia dari Sekolah Bintara 1983 dan dilanjutkan dengan Sekolah Instruktur POLRI 1985.

Pria kelahiran Wonogiri, 8 Desember 1959 tersebut berdinas di Kepolisian Wonogiri selama 15 tahun. Setelah di Wonogiri ia berpindah dinas ke Polda Jawa Tengah. Terakhir ia menjabat sebagai Kepala Advokat Bidang Hukum Polda Jawa Tengah.

Di sisi lain, pria yang berasal dari Kecamatan Slogohimo tersebut juga dikenal sebagai penceramah atau mubaligh. Ia sering mengisi pengajian dan kegiatan keagamaan diberbagai wilayah, khususnya Wonogiri.

Yayasan

Hartanto mempunyai yayasan yang bergerak di bidang pendidikan keagamaan dan bimbingan haji, yakni Yayasan Ar-Rahman. Di yayasan tersebut ada pendidikan dari tingkat Taman Kanak-Kanak hingga Tsanawiyah. Selain itu Hartono juga merupakan seorang pengusaha di beberapa bidang.

Hartanto mengatakan, ia maju sebagai calon bupati di Pilkada Wonogiri bukan atas kemauan sendiri, melainkan keinginan beberapa tokoh dan masyarakat. Ia mengaku ingin memanfaatkan umurnya setelah purna dari kepolisian untuk bermanfaat bagi masyarakat. Hal itu dijalani dengan maju sebagai calon bupati.

Tak Dipanggil Megawati ke Jakarta Bareng Gibran, Begini Kata Teguh Prakosa

Salah satu dasar ia maju menjadi cabup yakni tidak adanya lawan atau hanya paslon tunggal di pilkada Wonogiri 2020.

"Agar demokrasi berjalan cantik dan ada lawan saat pilkada, saya putuskan mau maju. Ini kan pilihan, kalau pilihan harus lebih dari satu. Kalau pilihan calonnya hanya satu ya kurang pas. Logikanya begitu," kata dia saat dihubungi Solopos.com, Rabu (5/8/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya