SOLOPOS.COM - Pandi, 71, petani asal Mlale, Jenar, Sragen, menunjukkan lahan padinya yang siap panen dengan menggunakan pola tanam empat musim di persawahan Dukuh/Desa Mlale, Jenar, Sragen, Senin (10/1/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Seorang petani asal Dukuh Male, Desa Male, Kecamatan Jenar, Sragen, Pandi, 71, merupakan sosok di balik pola tanam padi empat kali setahun yang diadopsi Kementerian Pertanian (Kementan). Pola tanam padi empat kali setahun milik Pandi kini diadopsi jadi program nasional dengan nama pola Indeks Pertanaman Padi 400 (IP400)

Mantan Bayan Mlale itu menginisiasi pola tanam padi empat kali dalam setahun pada 2019. Pandi yang sudah lanjut usia itu hingga kini masih menggarap sawah seluas satu patok atau setara dengan 3.500 meter persegi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kakek-kakek itu mengendarai motor matik Honda Beat ke sawahnya di sebelah selatan Balai Desa Mlale saat ditemui Solopos.com, Senin (10/1/2022). Pandi tak mengetahui bila inovasi tanam padinya bakal dicanangkan Menteri Pertanian Syahrul, Yasin Limpo, untuk lahan seluas 25.000 hektare di Jawa Tengah mulai 2022.

Baca Juga: Target Swasembada Beras, Kementan Canangkan Setahun 4 Kali Tanam Padi

Pandi hanya ingat pada 2020 lalu ada pegawai dari Jakarta (Kementan) yang datang ke kediamannya untuk berdiskusi tentang inovasi pola tanam empat musim sehingga bisa panen empat kali dalam setahun itu. Ia menjelaskan dalam pelaksanaan pola tanam empat kali dalam setahun itu memang tidak ada istirahatnya.

“Begitu tanaman padi siap panen maka saat itu pula harus menyiapkan tebar bibit padi. Begitu selesai panen tanah langsung diolah dan kemudian ditanami padi lagi. Di awal Januari ini saja, tanaman padi saya sudah siap panen. Bahkan sudah ditawar bakul Rp5,1 juta per patok bila menggunakan combine harvester atau Rp4,9 juta per patok bila dipanen memakai threser,” kata Pandi.

Ia masih ingat pegawai dari Jakarta itu meminta uji coba pada lahan 1.000 hektare. Pandi kesulitan karena luas lahan di Mlale itu hanya 150 hekatre, bahkan lahan tanaman padi se-Kecamatan Jenar pun tidak sampai 1.000 hektare.

Baca Juga: Kacang Produksi Petani Bendungan Sragen Diminati 2 Perusahaan Besar

Pandi masih konsisten menerapkan inovasi pola tanam empat kali setahun hingga sekarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya