SOLOPOS.COM - Bus baru Trans Jogja berwarna biru siap mengaspal, Rabu (25/5/2016). (Gilang Jiwana/JIBI/Harian Jogja)

Bus Trans Jogja yang semakin tak diminati masyarakat

Harianjogja.com, JOGJA- Bus Trans Jogja yang semakin tak diminati masyarakat.

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

Kepala UPT Trans Jogja Dinas Perhubungan DIY Sumariyoto, Rabu (22/11/2017) menyebutkan penyebabnya adalah jalur Trans Jogja yang bercampur dengan lalu lintas kendaraan lain.

Sedangkan pertumbuhan kendaraan di DIY sangat masif, sehingga jalan jadi sering macet. “Saat macet, otomatis waktu tempuh angkutan umum itu juga akan semakin lama,” katanya.

Pertumbuhan kendaraan yang semakin menggila, sebutnya, adalah persoalan yang dilematis bagi Pemerintah Daerah DIY. Pasalnya, sumber pendapatan utama provinsi adalah pajak kendaraan, jadi semakin banyak kendaraan, pendapatan akan semakin banyak.

Hal ini berbeda dengan kabupaten atau kota yang pajaknya berasal dari hotel, restaurant, objek wisata dan tempat hiburan. Sedangkan disisi lain, kemacetan juga menghasilkan masalah tersendiri seperti terbuangnya waktu.

Waktu tunggu yang lama akhirnya membuat orang-orang mencari alternatif lain untuk bepergian, yaitu angkutan berbasis aplikasi, yang dalam hal ini menawarkan kecepatan, kemudahan, dan berharga terjangkau.

Hadirnya ojek online yang siap sedia menjemput kapan saja dan bisa bermanuver di tengah kemacetan tentu sulit ditolak oleh masyarakat yang semakin terburu-buru. Pun demikian dengan taksi online yang serasa mobil pribadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya