SOLOPOS.COM - Pedagang semangka di Pasar Kota Wonogiri, Sutris, mengelap semangka dagangannya saat sepi pembeli, Kamis (21/4/2022). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Sejumlah pedagang di Pasar Kota Wonogiri mengeluh karena pengunjung pasar menurun dalam beberapa hari terakhir. Hal itu disebabkan sering terjadi hujan pada pagi dan sore hari di pasar setempat.

Pantauan Solopos.com, memang sempat terjadi hujan gerimis di Pasar Kota Wonogiri, Kamis (21/4/2022) pagi. Sejumlah area pasar pun menjadi becek dan terlihat kotor. Keadaan semacam itu berimbas pada penurunan penjualan pedagang pasar.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pedagang buah semangka, Sutris, mengatakan hujan mempengaruhi penjualan semangkanya. Dia bahkan tidak berani menyetok banyak semangka.
Kalau keadaan normal Sutris biasa menyetok sampai 1 ton semangka untuk sepekan. Pekan ini dirinya hanya berani menyetok tidak lebih dari lima kuintal.

“Takut enggak terjual kalau menyetok semangka banyak. Sementara keadaannya begini, hujan terus,” kata Sutris saat ditemui Solopos.com, Kamis (21/4/2022) pagi.

Baca Juga: Harga Buah di Pasar Wonogiri Naik Jelang Lebaran, Sudah Lumrah?

Meski Sutris tidak sampai merugi, dia tetap berusaha menjaga pengahasilannya. Caranya dengan menaikan harga jual. Satu kilogram semangka yang awalnya dijual senilai Rp8000 menjadi Rp9000.

Sutris yang sudah berjualan buah selama 25 tahun itu mengaku enggan menaikkan harga semangka menjadi lebih dari Rp10000/kg. Sebab pembeli tidak mau membeli semangka dengan harga tersebut.

Keputusan Sutris menaikkan harga tersebut bukan hanya karena penurunan penjualan. Tapi juga bertepatan dengan momentum menjelang Lebaran 1443 H/2022 M.

Baca Juga: Ramadan, Harga Sayur di Wonogiri Naik tapi Harga Telur Turun

“Kalau keadaan begini, semangka yang laku enggak sampai 30 buah. Terjual 20 buah saja sudah bersyukur. Yang penting bisa buat beli beras,” katanya.

Hal senada disampaikan pedagang aneka buah di Pasar Kota Wonogiri lainnya, Sularti. Dia mengeluhkan buahnya yang banyak tidak terjual. Hal itu, seperti jeruk, salak, dan jambu.

“Ya seperti ini, 1-2 hari enggak laku, semua buah sudah bosok [ditaruh di kolong meja],” kata Sularti.

Baca Juga: Aman Lur! Harga Daging Ayam di Wonogiri Masih Stabil Jelang Lebaran

Sularti mengatakan penjualan buah tidak meningkat jika sering terjadi hujan. Meski saat ini sudah berlangsung bulan puasa.

“Buah-buahan laku keras saat cuaca panas,” katanya.

Pedagang daging ayam, Jamilah, mengatakan hujan memang kerap menjadi masalah para pedagang. Hal itu membuat masyarakat malas berbelanja ke pasar.

“Kalau enggak hujan, pukul 09.00 WIB sudah habis [dagangannya]. Tapi kalau hujan, sampai siang baru habis,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya