SOLOPOS.COM - ilustrasi Elpiji 3 Kg (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, BANTUL- Kurangnya pasokan gas elpiji tiga kilogram di Bantul hingga 3.000 tabung per hari disebabkan sejumlah faktor.

Pertama cuaca musim hujan yang menyebabkan bahan bakar lain seperti kayu bakar tak dapat maksimal digunakan lantaran tidak bisa dijemur sehingga permintaan gas meningkat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kedua disebabkan naiknya harga gas elpiji 12 kg yang memaksa konsumen beralih menggunakan gas 3 kg.

Bahkan hingga saat ini, harga gas 12 kg di tingkat pengecer masih di atas Rp100.000 meski pemerintah dan PT. Pertamina sudah menginstruksikan penurunan harga. Satu buah tabung gas elpiji 12 Kg dijual antara Rp105.000-Rp110.000. Jumlah pelanggan gas elpiji 12 kg yang beralih ke gas 3 kg akibat dua kondisi di atas menurut Subaryoto mencapai hingga 10%.

Kepala Seksi Perdagangan Dalam dan Luar Negeri Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul Subaryoto mengatakan Pemkab Bantul sudah pernah mengajukan tambahan ke Pertamina sebesar 12% dari total alokasi saat ini. “Namun, permohonan itu belum dikabulkan,” katanya, Rabu (22/1/2014).

Zahrowi salah satu pemilik pangkalan gas elpiji di Bambanglipuro mengungkapkan, kebijakan pemerintah dan PT. Pertamina menurunkan harga gas nonsubsidi tak berpengaruh pada permintaan gas 3 kg.

“Berapa pun gas tiga kilogram yang ada pasti sebentar saja habis. Penurunan harga elpiji dua belas kilo gram enggak ada pengaruhnya,” tutur Zahrowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya