Ini Penyebab Kulonprogo Gagal Raih Penghargaan Adipura

Harianjogja.com, KULONPROGO- Pemerintah Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengakui penyebab kegagalan Kota Wates meraih Adipura karena pengelolaan sampah yang belum optimal, khususnya di perkantoran-perkantoran, pasar dan sebagian sekolah.

“Sarana prasarana kebersihan seperti tong atau bak sampah yang masih kurang di tempat-tempat umum,” kata Wakil Bupati Kulonprogo Sutedjo, Jumat (20/6/2014).

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

Penyebab lain kegagalan memperoleh Adipura, lanjut Sutedjo, disebabkan ruang terbuka hijau di beberapa jalan arteri seperti Jalan Diponegoro, dan Brigjen Katamso masih perlu ditingkatkan lagi.

“Masih banyak aksi-aksi vandalisme dengan adanya coretan-coretan pada tempat terbuka yang berakibat turunnya nilai kebersihan lingkungan,” kata Sutedjo.

Menurut dia Adipura merupakan salah satu program strategis Kementerian Lingkungan Hidup yang bertujuan mendorong pemerintah daerah dan masyarakat mewujudkan kota yang bersih dan teduh dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik dan tata kelola lingkungan yang baik.

“Adipura sebenarnya digunakan sebagai alat untuk mendorong motivasi aparat pemerintah dan masyarakat untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi kebersihan lingkungan,” katanya.

Dia mengatakan Kota Wates termasuk kota kecil dalam penilaian Adipura atas dasar jumlah penduduk yang tinggal di wilayah perkotaan. Pada penilaian Adipura, dibagi dalam dua periode. Periode pertama pada Oktober-November atau P1 dan periode kedua pada Maret-April atau P2.

Lebih lanjut dia mengatakan komponen penilaian Adipura meliputi pengelolaan sampah, pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran udara, ruang terbuka hijau, keterlibatan masyarakat dan peran pemerintah daerah.

“Program Adipura tidak hanya menjadi tanggung jawab UPTD kebersihan dan pertanaman Dinas Pekerjaan Umum dan Kantor Lingkungan Hidup, namun semua komponen yang ada di Kota Wates,” kata dia.