SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, KULONPROGO– Korsleting listrik menjadi pemicu utama musibah kebakaran sepanjang tahun ini. Setidaknya sejak awal tahun 2014 ini sudah delapan kasus kebakaran yang terjadi di wilayah Kulonprogo.

Petugas Lapangan Pemadam Bahaya Kebakaran (PBK) Kulonprogo Tugiat mengatakan bulan Agustus ini kasus kebakaran relatif cukup banyak. “Data dari kami di bulan ini ada tiga titik kejadian kebakaran. Relatif cukup sering di bulan ini,” ujar Tugiat, Selasa (19/8/2014).

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

Tugiat mengatakan tahun lalu jumlah kasus kebakaran mencapai 19 kasus.  Tahun ini dia mengklaim ada penurunan potensi kebakaran dibandingkan tahun sebelumnya.

Pasalnya, dengan diadakannya sosialisasi dan simulasi kebakaran kewaspadaan warga terhadap bahaya kebakaran meningkat. Sejumlah instansi bahkan banyak yang telah mengajukan permintaan penyelenggaraan simulasi kebakaran.

“Setiap bulan kami selalu intens mengadakan simulasi. Kegiatan rutin ini ternyata dapat menurunkan tingkat bahaya kebakaran,” imbuh Tugiat.

Adapun penyebab kebakaran cukup beragam. Antara lain seperti korsleting listrik, tungku kayu bakar hingga kompor gas. Namun, mayoritas sepanjang tahun ini kasus korsleting listrik cukup mendominasi kebakaran yang terjadi akhir-akhir ini.

“Korsleting [listrik] memang lebih banyak, setelah itu kompor gas. Umumnya pemasangan listrik yang tidak sesuai banyak memicu terjadinya arus pendek,” jelasnya.

Untuk itu, pihaknya terus mengimbau pada masyarakat agar lebih cermat mengecek sambungan listrik maupun penggunaan bahan bakar saat memasak.

Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo menambahkan musim kemarau juga perlu diwaspadai. Pasalnya, musim kemarau yang cenderung kering dan udara panas dapat memicu terjadinya kebakaran.

Apalagi bila dipicu dengan penyebab lain, maka potensi kebakaran dapat lebih besar. Seperti yang terjadi di Hargomulyo beberapa hari yang lalu.

“Rumah warga terbakar akibat korsleting listrik dari alat pemanas nasi. Ada kelalaian si pemilik rumah, karena kabel peralatan tersebut sudah rusak tapi tidak segera diperbaiki,” kata Hasto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya