SOLOPOS.COM - Sutan Bhatoegana (google img)

Sutan Bhatoegana (google img)

JAKARTA–Gerakan Pemuda (GP) Ansor menggelar demonstrasi di kantor DPP Partai Demokrat atas pernyataan Sutan Bhatoegana yang dianggap melecehkan Gus Dur. Bhatoegana dalam sebuah diskusi menyebut bahwa Gus Dur diberhentikan karena kasus korupsi. Bagaimana penjelasan lengkap Bhatoegana soal tudingan itu?

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Nggak ada itu (melecehkan Gus Dur), nggak ada sama sekali, dan itu saya bantah. Bisa dilihat pada rekaman dialog itu hari Rabu lalu tidak ada sama sekalipun wartawan memberitakan itu karena itu tidak ada,” kata Sutan Batoegana kepada wartawan di Gedung DPR, senayan, Jakarta,
Selasa (27/11/2012).

Menurutnya, dalam diskusi itu Adhie Massardi mendiskreditkan pemerintahan SBY seolah-olah SBY itu melindungi para koruptor dan mafia migas. Adhie menyebut dengan dibubarkannya BP Migas itu tanda SBY melindungi koruptor.

“Saya bilang itu kan UU, itu produk yang lalu, itu tidak boleh dibongkar-bongkar dan ajaran Pak SBY kepada kami untuk menghormati para pendahulu, termasuk Gus Dur. Kemudian dia juga mengatakan SBY menjual LNG Tangguh, bargain untuk dapat pedang kehormatan dari Inggris. Ini lebih menyakitkan lagi. Sadis lagi menurut saya,” jelasnya.

Sutan kemudian membantah dan mengatakan, Adhie Masardi itu dari gerakan Indonesia bersih mestinya hatinya bersih. Kalau mau mendukung pemerintah bersih maka Sutan nyatakan dukung seratus persen, tapi bukan dengan cara menuduh seperti itu.

“Lalu saya katakan pemerintah yang lalu juga banyak salahnya, beliau katakan Gus Dur bersih. Kalau gitu kenapa dia diturunkan di tengah jalan? Itu saja yang saya bilang,” terangnya.

Namun menurut Sutan, dua hari kemudian pasca diskusi Adhie Masardi membuat pernyataan seolah-olah Sutan mendiskreditkan Gus Dur. Akhirnya Sutan bertemu dan klarifikasi ke Adhie Masardi yang harusnya bertanggung jawab.

“Saya langsung menghubungi keluarga Gus Dur, ini kan dapat memicu (protes) orang. Kebetulan menantunya teman satu komisi dengan saya di komisi VII (Dhohir Farizi). Lalu Dhohir bilang tak apa itu masalah Pak Sutan dengan Pak Adhie, kami keluarga tidak masalah. Saya bilang maaf
karena ini keluarga terganggu,” kata politisi Demokrat itu.

“Jadi ini kuncinya Adhie Masardi memfitnah saya, mendiskreditkan saya dan menyampaikan hal-hal yang tidak saya sampaikan,” lanjutnya.

Ia menyatakan Adhie Massardi yang seharusnya meminta maaf atas munculnya polemik ini, bukan dirinya yang kemudian diprotes. “Adhie yang harusnya minta maaf. Dia yang memprovokasi. Saya malah senang ketika ada yang bilang akan melaporkan ini ke Polda, dimasukkan ke ranah hukum supaya jelas yang itu benar dan yang tidak itu tidak,” kata Sutan.

“Saya mempersilahkan adi masardi dan teman-temannya melaporkan saya ke polisi itu tidak masalah buat saya,” lanjutnya.

Apakah akan somasi Adhie Masardi? “Enggaklah saya tidak akan somasi beliau,” jawabnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya