SOLOPOS.COM - Mantan pebulu tangkis Indonesia, Hendrawan, saat menghadiri turnamen simulasi BWF World Tour Finals 2022 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (11/11/2022). (Antara/Roy Rosa Bachtiar)

Solopos.com, JAKARTA – Mantan pebulu tangkis papan atas dunia, Hendrawan, menilai penampilan sektor tunggal putra Indonesia pada ajang internasional sejauh ini tidak terlalu buruk.

Hal tersebut ia ungkapkan menyikapi pandangan bahwa sektor tunggal putra yang kini diramaikan oleh Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie belum menunjukkan prestasi optimal di level dunia.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

“Sebenarnya prestasi Ginting dan Jonatan atau sekarang yang ada di Indonesia dibilang jelek ya semestinya tidak ya,” kata juara dunia tunggal putra tahun 2001 itu saat ditemui di Senayan, Jakarta, Jumat (11/11/2022).

Menurut pria yang kini aktif sebagai pelatih timnas Malaysia itu, kekurangan Ginting dkk. lebih dikarenakan adanya pembanding dengan legenda tunggal putra Indonesia sebelumnya seperti Taufik Hidayat.

Hal tersebut membuat perjuangan dan prestasi lini tunggal putra saat ini dinilai tak sekuat generasi sebelumnya.

“Generasi mereka adalah generasi yang akan selalu dibandingkan dengan generasi Taufik. Indonesia pernah mengalami generasi yang terbaik seperti Taufik, Malaysia pun ada satu generasi seperti Lee Chong Wei,” ungkap Hendrawan.

Baca Juga: Besaran Gaji yang Bisa Didapat Hendra, Ahsan, hingga Ginting Setelah Jadi PNS

Hendrawan menyebut apa pun yang dihasilkan pemain-pemain era sekarang pasti akan selalu dibandingkan dengan generasi yang legend. Hal itu juga terjadi di negara lain, seperti di China yang memiliki Lin Dan.

“Generasi setelah mereka apa pun hasilnya pasti akan dibandingkan. Tapi kan tidak semua orang boleh jadi seperti Taufik, Lin Dan, tidak semua orang boleh menjadi Susy Susanti. Kalau seperti saya banyak, karena saya bukan seorang legenda,” tutur Hendrawan sambil tertawa.

Ia pun mengatakan bahwa membanding-bandingkan seorang atlet yang masih berjuang dengan para legenda yang sudah pensiun bukan hal bijak, karena setiap atlet pasti akan menemukan jalan kesuksesan masing-masing.

Baca Juga: Daftar Lengkap Ranking Dunia BWF Hari Ini, Ketat di Ganda Campuran

Masyarakat pun diminta agar tidak menaruh harapan agar Ginting, Jonatan, atau lainnya bisa seperti Taufik karena hal tersebut hanya akan menjadi beban yang menghambat perkembangan pemain.

Perkembangan atlet juga tak lepas dari peran pelatih yang terus mendampingi dan memberikan arahan terbaik. Oleh sebab itu atlet berperan untuk menentukan arahnya sendiri agar terus berprestasi.

“Kita pelatih kan mendampingi. Seperti balap reli, mereka jadi driver dan kami navigator. Pelatih memberikan arahan, tinggal si atlet yang mau ke arah mana?,” pungkas Hendrawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya