SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Kelompok separatis Papua membunuh setidaknya 31 pekerja PT Istaka Karya (persero) di proyek jembatan Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, pada Sabtu (1/12/2018).

Berdasarkan informasi dari staf logistik PT Istaka Karya bernama Joko yang beredar di Whatsapp, terdapat 24 pekerja Istaka Karya yang berada di Distrik Yall, Kabupaten Nduga.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Pada Senin (3/12/2018) pukul 19.30 WIT di kantor PT Istaka Karya, Jl Trikora, Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Joko menginformasikan terjadinya penembakan terhadap para pekerja Istaka Karya. Dia membeberkan nama-nama pekerja yang berada di lokasi kejadian.

Adapun nama-nama pekerja Istaka Karya yang berada di Distrik Yall Kabupaten Nduga yaitu:

1) Jhony Arung
2) Anugrah
3) Alrpianus
4) Muh. Agus
5) Aguatinus T
6) Martinus Sampe
7) Dirlo
8) Matius
9) Emanuel
10) Calling
11) Dani
12)Tariki
13) Markus Allo
14) Aris Usi
15) Muh. Faiz
16) Yusran
17) Ayub
18) Yosafat
19) M. Ali Akbar
20) Petrus Ramli
21) Hardi Ali
22) Efrandi Hutagaol
23) Rikki Simanjuntak
24) Marg Mared.

Menurut laporan dari Joko, manajemen PT Istaka Karya di Wamena sampai saat ini belum mendapat informasi akurat tentang karyawannya yang berada di Distrik Yall. Hal ini karena komunikasi melalui satelit tidak bisa dilakukan.

Sementara itu, Polda Papua melalui pernyataan pers yang diterima Bisnis/JIBI, Selasa (4/11/2018) siang, menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya para korban dan mengecam tindakan biadab yang tidak manusiawi dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata.

Kelompok kriminal bersenjata telah sering melakukan tindakan tidak manusiawi sejak sebelum pilkada 2018 lalu. Mereka pernah melakukan penyanderaan terhadap para guru dan tenaga kesehatan di Distrik Mapenduma, Kabupaten Nduga.

“Para pekerja tersebut membangun jembatan untuk menghubungkan suatu daerah guna memperlancar pembangunan, namun karena aksi tidak manusiawi Kelompok Kriminal Bersenjata tersebut pembangunan jembatan menjadi terhambat,” sebut pernyataan resmi Polda Papua tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya