SOLOPOS.COM - Soekarno didampingi Mohammad Hatta (kanan) membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945. (Wikimedia.org)

Solopos.com, SOLO -- Adakah yang tahu menu sahur Soekarno-Hatta saat momen bersejarah malam penyusunan Teks Proklamasi?

Sebagaimana diketahui, 17 Agustus 1945 bertepatan dengan 9 Ramadan 1366 Hijriah. Di bulan penuh rahmat itu, Indonesia merdeka berkat perjuangan Dwi Proklamator Indonesia, Soekarno-Hatta.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Saat malam penyusunan Teks Proklamasi yang berlokasi di rumah Laksamana Maeda, Soekarno-Hatta dan juga Achmad Soebardjo menyantap menu sahur yang begitu bersejarah.

Baca Juga:  Pakai Inhaler Saat Puasa, Bagaimana Hukumnya?

Sebelum menyantap menu sahur yang bersejarah itu, mereka saling beradu pendapat untuk menyusun Teks Proklamasi hingga selesai pada pukul 04.00 WIB.

Selesainya Teks Proklamasi disusun, Soekarno-Hatta ke luar ruangan untuk menyantap menu sahur bersejarah yang disiapkan oleh para asisten rumah tangga Laksamana Maeda.

Baca Juga:  Tsunami Covid-19 India, Ahli: Bisa Jadi karena Euforia Vaksinasi

Adapun menu sahur bersejarah itu terdiri dari ikan sarden, telur dan roti, tanpa nasi.

"Lewat pukul 04.00 subuh, perumusan naskah Proklamasi rampung. Soekarno melangkah keluar setelah mengambil makanan di dapur untuk sahur. Hatta menyusul, seusai membuka sekaleng ikan sarden dan mencampurnya dengan telur," tulis Rosihan Anwar dalam sebuah buku berjudul Sutan Sjahrir: True Democrat, Fighter for Humanity 1909-1966, dilansir Okezone.com.

Baca Juga:  Kenangan Netizen di Terminal Kartasura Lama: Tempat Main Gim - Lokasi Bolos Sekolah

Setelah menyantap menu sahur yang bersejarah itu, Soekarno-Hatta pulang ke kediamannya masing-masing. Namun di dalam mobilnya, Soekarno mengucapkan sesuatu kepada Hatta.

"Semoga saja apa yang kita upayakan selama ini untuk Indonesia Merdeka, dapat berguna bagi anak cucu kelak," ucap Soekarno.

Baca Juga: THR Kapan Cair? Ini Jadwal Lengkapnya Bagi PNS dan Karyawan Swasta

"Ya, aku juga berharap demikian," jawab Hatta, tertulis dalam buku Hatta: Aku Datang karena Sejarah.

Tanggal 17 Penuh Rahmat

Tak hanya soal menu sahur bersejarah yang belum banyak diketahui, ternyata ada alasan tersendiri Soekarno memilih tanggal 17 sebagai Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Soekarno beralasan angka 17 merupakan angka yang baik. Dalam Islam, 17 merupakan jumlah rakat salat dalam satu hari. Selain itu, 17 Ramadan merupakan hari diturunkannya Al-Qur'an dan Jumat adalah hari yang mulia.

Baca Juga:  Pakai Bahasa Arab, Ini Momen Ijab Kabul Pernikahan UAS

"Pertama kita berada dalam bulan suci Ramadan. Tanggal 17 jatuh pada hari Jumat. Al-Qur'an diturunkan pada tanggal 17 Ramadan. Orang Islam melakukan salat 17 rakaat dalam sehari," ucap Soekarno.

"Kemudian aku mendengar kekelahan Jepang dan kemudian aku berpikir kita harus segera memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia. Kemudian, aku menyadari bahwa takdir Tuhan bahwa peristiwa itu akan jatuh tanggal 17. Revolusi mengikuti setelah itu," tambah Soekarno, sebagaimana dikutip dari situs resmi milik Museum Kepresidenan Balai Kirti.

Baca Juga: Hukum Batal Puasa karena Pekerjaan, Begini Penjelasan NU

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya