SOLOPOS.COM - Ilustrasi kanker payudara. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Dokter spesialis bedah konsultan onkologi Dr. dr. Samuel Haryono, Sp.B (K) Onk mengingatkan apabila kanker payudara dapat terdeteksi dini maka manfaatnya adalah harapan hidup pasien akan besar, bahkan sama seperti kolega mereka yang sehat saat ini. Simak ulasannya di info sehat kali ini.

“Kalau kamu stadium masih awal, maka your survival rate itu akan sama dengan temanmu SD atau SMP yang sehat sekarang. Karena dia masih lokal harapan hidup besar. Pengobatan tidak macam-macam,” kata dokter yang merupakan anggota Perhimpunan Bedah Onkologi Indonesia (Peraboi) di Jakarta dikutip dari Antara, Selasa (7/2/2023).

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

Prognosis kemungkinan hidup pasien kanker payudara rata-rata dalam lima tahun bisa mencapai 90-95 persen pada Stadium 1, 70-75 persen pada Stadium 2, serta 10-25 persen pada Stadium 3 dan 4. Angka ini menunjukkan pentingnya deteksi dini untuk dilakukan oleh setiap individu.

Tak hanya itu, menurut Samuel, apabila kanker terdeteksi dalam stadium dini, maka manfaat lainnya yaitu payudara pasien masih bisa diselamatkan sehingga dia tak perlu menjalani mastektomi atau prosedur pengangkatan seluruh jaringan payudara.

Your breast is being preserved, conserved. Ayo datang lebih awal. Maka deteksi dini, kalau bisa skrining, kalau bisa cancer prevention, nanti era kita harus sudah periksa risiko-risiko riwayat keluarga,” tutur dia.

Pentingnya deteksi dini kanker payudara juga diungkapkan dokter spesialis penyakit dalam konsultan hematologi onkologi dr. Jeffry Beta Tenggara, Sp.PD – KHOM. Deteksi ini bisa mulai dari pemeriksaan payudara sendiri (Sadari), pemeriksaan payudara klinis (Sadanis), USG payudara dan mammografi.

Early detection save lives. Kalau kita bisa temukan pada stadium yang awal, survival rate-nya sangat tinggi dibandingkan dengan stadium empat,” kata dia.

Kanker dikatakan sebagai penyebab utama kematian di seluruh dunia, dengan hampir 10 juta kematian terjadi pada tahun 2020. Menurut data Kemenkes RI tahun 2022, angka kejadian penyakit kanker di Indonesia sebesar 136 orang per 100.000 penduduk atau berada pada urutan kedelapan di Asia Tenggara.

Angka kejadian untuk perempuan yang tertinggi yakni kanker payudara yaitu sebesar 42 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 orang per 100.000 penduduk, diikuti kanker leher rahim sebesar 23 orang per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 14 orang per 100.000 penduduk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya