SOLOPOS.COM - Didi Kempot. (Instagram-@didikempot_official)

Solopos.com, SOLO – The Godfather of Brokenheart Didi Kempot meninggal dunia, Selasa (5/5/2020). Dia mengembuskan napas terakhir di RS Kasih Ibu Solo, pukul 07.45 WIB.

Seiring dengan kabar meninggalnya Didi Kempot ramai dibahas soal code blue asma di media sosial. Didi Kempot meninggal diduga karena henti jantung.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lantas apa yang disebut dengan code blue asma atau yang benar code blue asthma yang dikaitkan dengan meninggalnya Didi Kempot?

Dikutip dari Detik.com, dokter spesialis paru-paru OMNI Hospital Pulomas, dr Frans Abednego Barus, SpP, menjelaskan code blue biasa dipakai untuk menjelaskan situasi gawat darurat. Hal ini umumnya terjadi karena pasien mengalami henti napas dan jantung mendadak.

Code blue artinya peristiwa terjadinya henti napas dan jantung yang berarti ada kejadian gawat darurat. Code blue bisa pada pasien baru masuk, bisa pada pasien yang dirawat,” terang dr Frans.

Kisah Patah Hati Didi Kempot di Lagu Cidro

Adapun penyebab code blue asthma yang paling sering adalah henti jantung atau serangan jantung. Hal ini menyebabkan pasien mengalami henti napas.

Sebagai informasi, rumah sakit menggunakan berbagai kode termasuk blue code asthma untuk mengingatkan tenaga medis tentang kondisi darurat. Kondisi ini memungkinkan petugas rumah sakit yang terlatih segera merespons.

Kode tersebut dikomunikasikan melalui interkom atau langsung kepada petugas yang bersangkutan. Penggunaan kode mencegah kekhawatiran atau kepanikan pasien serta pengunjung di rumah sakit.

Viral! Ini Sosok Bripda Denny Si Polisi Wonogiri yang Fasih Ngaji

Dihimpun dari berbagai sumber, code blue merupakan salah satu prosedur gawat darurat yang harus segera diaktifkan jika ada pasien dalam kondisi cardiarespiratory arrest di rumah sakit. Kode ini akan direspons oleh code blue response team yang terdiri dari dokter dan perawat terlatih.

Code blue diaktifkan saat ada pasien mengalami henti jantung, henti napas, menunjukkan tanda-tanda strok, serta penurunan darah drastis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya