SOLOPOS.COM - Para penjual pisang sedang menurunkan pisangnya di area pasar pisang Juwangi, Dusun Kalongan, Desa Juwangi, Kecamatan Juwangi, Boyolali pada Minggu (27/2/2022) wage. (Solopos/Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Ratusan orang berkumpul di Pasar Pisang Juwangi yang berada sekitar 100 meter dari Pasar Juwangi pada Minggu (27/2/2022) pagi. Lokasi pasar pisang terbesar di Jawa Tengah ini berada di tepi jalan di Dusun Kalongan, Desa Juwangi, Boyolali.

Proses jual beli dilakukan setelah pedagang membongkar muatan pisang dari truk untuk dipajang begitu saja di lahan yang disediakan. Salah satu pedagang pisang dari Desa Jerukan, Juwangi, Purwati, 51, mengaku sudah 12 tahun berjualan di sana. Dia melanjutkan usaha ibunya berdagang pisang sejak masih kecil.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Baca juga: Pasar Pisang Juwangi Boyolali, Terbesar Se-Jawa Tengah

Purwanti mengatakan, pasar pisang ini hanya buka setiap pasaran Wage dan Legi. Meski demikian, daganganny selalu laris. Semua pedagang di pasar tersebut berasal dari Kecamatan Juwangi, Boyolali. Sementara pembelinya dari luar kota.

Ekspedisi Mudik 2024

“Ini saya menjual pisang pipit, raja, kawisto, ambon. Semua yang jualan orang Kecamatan Juwangi, tapi yang beli banyak dari orang Salatiga, Klaten, Kudus, Pati, Solo, Demak, banyak,” ungkapnya saat ditemui Solopos.com di lokasi.

Baca juga: Filosofi Ogoh-Ogoh Bagi Umat Hindu di Lereng Merapi Boyolali

Sentra Pisang Juwangi

Lebih lanjut, Purwati mengatakan semua pisang yang ia jual adalah hasil dari para petani pisang di Kecamatan Juwangi. Ia membeli pisang-pisang dari perkebunan warga Juwangi kemudian menjualnya di Pasar Pisang Juwangi.

“Ini tadi saya di sini mulai jam 06.30 WIB, jam segini [08.00 WIB] sudah habis. Saya tadi bawa 50 tundun pisang, sudah laku terjual semua. Di sini perkebunan pisang banyak, terus kata yang beli itu kualitas pisang di sini bagus, rasanya manis,” kata dia.

Sementara itu, pedagang yang lain, Sulastri, 38, yang sedang duduk menunggu pembayaran dari pembeli luar kota menyempatkan berbincang dengan Solopos.com. Ia mengaku sudah mulai dari pukul 04.30 WIB berada di Pasar Pisang Juwangi.

“Sini kadang jam tiga pagi sudah ramai, bahkan Sabtu [26/2/2022] sore sudah ramai. H-1 sudah pada nge-drop pisang kalau Wage dan Legi. Tapi pembeli baru datang hari ini,” kata dia.

Baca juga: Desa Banyuanyar Boyolali “Kawinkan” Dewi dan Dedi Tahun Ini

Sama dengan Purwati, Sulastri juga mengaku ia menjual hasil pisang perkebunan warga Juwangi.

“Ini saya jual pisang kepok, kawisto, raja, rajanangka, campur pokoknya. Ini pisang beli, jadi saya itu tengkulak. Beli dari warga sini [Kecamatan Juwangi], kemudian dijual di Pasar Juwangi, nanti ada pembeli dari luar kota,” kata dia.

Sulastri mengaku harga pisang cukup fluktuatif tergantung musim. Ia mengatakan harga pisang lebih tinggi saat musim kemarau.

“Musim kemarau dan hujan pengaruh, kalau musim hujan kan banyak pisang. Kalau musim kemarau yang berbuah hanya sedikit. Harganya tinggi pas musim kemarau,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya