SOLOPOS.COM - Ilustrasi Candi Prambanan. (Dok. Solopos.com)

Solopos.com, WONOSOBO — Nama Kerajaan Medang mungkin terdengar cukup asing bagi sebagian orang. Padahal kerajaan yang berlokasi di Jawa Tengah ini merupakan negeri pembangun candi-candi megah di Indonesia.

Darmanto Hartosuwahjo dalam artikel bertajuk Medang dalam Keistimewaan Yogyakarta yang dipresentasikan pada seminar di UGM pada 2013 membahas keistiewaan kerajaan yang menjadi cikal bakal pembangunan candi di Indonesia. Awalnya kerajaan ini diperkirakan berada di kawasan Kedu, Jawa Tengah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kerajaan ini didirikan oleh Dinasti Sanjaya yang dikenal sebagai Raka i Bhumi Mataram pada tahun 644 Saka atau 732 Masehi. Dalam perkembangannya, kerajaan ini dikenal sebagai Mdhang Kamuulan atau Kerajaan Mataram Kuno. Wilayah kekuasaannya mencakup Pulau Jawa bagian tengah.

Baca juga: Bhre Cakrahutomo Jadi Mangkunegara X Sesuai Tradisi Mataram

Istilah Medang dikenal sejak berdirinya kerajaan ini yang ditandai dengan artefak lingga-yoni di Candi Canggal Gunung Wukir Kedu. Kerajaan Medang Kamulan berarti awal paro tengah yang dimaknai sebagai pakuning jagad.

Wilayah utamanya mencakup daratan Jawa Dwipa yang merupakan cikal bakal Kerajaan Mataram Baru. Pada perkembangan selanjutnya, kerajaan ini berkembang menjadi negeri maritim, agraris, dan niaga (MAN) yang menjadi pusat budaya Nusantara. Salah satu yang fakta paling mencolok dari kerajaan ini adalah negeri pembangun candi yang menjadi asal usul akar budaya Jawa.

Baca juga: Asal Usul Tegal, Jepangnya Indonesia dari Portugis-Mataram

Negeri Pembangun Candi

Dikutip dari Wikipedia, sekitar akhir abad ke-VIII hingga pertengahan abad ke-IX Masehi, seni dan arsitektur Jawa klasik mulai berkembang pesat yang ditandai dengan pembangunan candi. Adapun candi yang dibangun pada era Medang adalah Kalasan, Sewu, Borobudur, dan Prambanan. Banyaknya candi yang dibangun membuat kerajaan ini disebut sebagai Negeri Pembangun Candi.

Berdasarkan catatan sejarah, Kerajaan Medang memiliki keturunan yang terbagi dalam dua dinasti, yakni Sanjaya dan Syailendra. Itulah sebabnya kemudian muncul kerajaan-kerajaan baru bercorak Hindhu dan Buddha setelah Medang hancur.

Baca juga: Raja Majapahit — Bung Karno Cari Wangsit di Alas Ketonggo Ngawi

Lokasi

Akan tetapi, asal usul Kerajaan Medang dan bekas lokasinya pun masih belum sepenuhnya terkuak. Sejumlah sejarawan menduga kerajaan ini berkembang di sekitar aliran sungai. Salah satu peradagannya berada di sepanjang Sungai Opak dan Progo, perbatasan Jawa Tengah dan DIY.

Meski demikian, letak ibu kota kerajaan ini belum dapat dipastikan. Kemungkinan besar berada di eks-Keresidenan Kedu meliputi Temanggung, Magelang, Purworejo, dan Wonosobo. Wilayahnya juga diperkirakan membentang hingga Prambanan, Sleman, dan Kulon Progo, DIY.

Baca juga: Kisah Kiai Konang, Senopati Majapahit Jadi Asal Usul Bekonang

Para ahli vulkanologi menyebut pada tahun 1006 terjadi peristiwa dahsyat berupa letusan Gunung Merapi yang menyebabkan Maha Pralaya.

Kejadian ini mendorong eksodus besar-besaran masyarakat lereng Merapi menuju ke arah timur (Jawa Timur). Lereng Merapi yang saat itu merupakan pusat Kerajaan Medang hancur hingga menyebabkan kerajaan ini runtuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya