SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Angkringan JIBI/Harian Jogja/May

Harianjogja.com, KULONPROGO-Mungkin Angkringan Mami Sur merupakan satu-satunya tempat di Kota Wates yang masih hidup sekalipun hari kian larut. Meski sudah tutup, angkringan tersebut tetap ramai orang yang ingin nongkrong hingga dini hari.

Berdasarkan pantauan Harianjogja.com, keramaian itu tetap tampak hingga hari akan berganti. Bahkan saat angkringan tersebut tutup. Jelang tengah malam, pemesanan makanan atau minuman juga lebih banyak. Sebab, sebagian pengunjung sengaja membeli persediaan makanan atau minuman hingga pagi hari.

Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo

“Ya memang seperti itu mbak kalau malam, warung sudah tutup dan tidak menerima pesanan, tetapi masih banyak pengunjung yang betah nongkrong sampai menjelang pagi,” ungkap perempuan berambut panjang yang juga pemilik Angkringan Mami Sur kepada Harianjogja.com beberapa waktu lalu.

Ekspedisi Mudik 2024

Shela Ayu Yan Afandi mengelola angkringan yang diberi nama sesuai dengan nama panggilan sang ibu, Sri Suryani, sejak 1 Maret 2013. Awalnya, alumni SMAN 2 Wates ini tidak berpikir sama sekali untuk membuka usaha warung angkringan yang berkonsep tempat nongkrong di Wates. Justru ide itu muncul dari ibunya. Kata Shela, sang ibu kesal dengan kebiasaannya bermain dan nongkrong di rumah teman.

“Lalu Mami Sur pun membuka angkringan dan saya disuruh mengelola, harapannya teman-teman saya dapat pindah tempat nongkrong dan saya tidak perlu keluar rumah,” tuturnya geli.

Untuk ukuran tempat nongkrong di kota sepi seperti ini, angkringan yang menyediakan aneka minuman sachet, nasi kucing, mie instan, soto ayam, aneka cemilan, hingga masakan rumahan yang disajikan prasmanan ini meraup omzet yang tidak lagi lumayan, sekitar Rp800.000 per malam. Belum lagi jika akhir pekan datang, omzetnya pun menembus angka di atas Rp1 juta. Padahal, dari segi harga jelas miring, rata-rata minuman dan makanan dijual mulai Rp2.000 per porsi.

“Prinsip awal buka warung ini yang penting pengunjung kembali dan tidak kecewa jadi harga murah jadi andalan,” tukas perempuan kelahiran 23 tahun silam ini.

Terlebih, pengunjung angkringan yang berlokasi di sebelah timur RSUD Wates ini didominasi pelajar dan mahasiswa, sekalipun sesekali terdapat pula caleg yang menggelar rapat di warung tersebut. Soal harapan, anak ketiga dari lima bersaudara ini ingin Angkringan Mami Sur semakin ramai dikunjungi orang.

“Mudah-mudahan bandara dapat segera terwujud jadi kota ini lebih ramai dan tidak sesepi sekarang,” lontarnya dengan senyum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya