SOLOPOS.COM - Seorang pengendara sepeda motor di depan Kantor Desa Sekarsuli, Klaten Utara, Selasa (22/6/2021). Di salah satu dukuh di desa tersebut sukses keluar dari zona merah setelah menerapkan konsep Jogo Tonggo secara optimal. (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN - Dukuh Plosoarum, Desa Sekarsuli, Kecamatan Klaten Utara, mampu keluar dari zona merah Covid-19, dalam tempo singkat. Pemdes Sekarsuli pun membocorkan kunci sukses tentang kiat-kiat yang harus dilakukan pemangku wilayah agar cepat keluar dari zona merah Covid-19.

Penjabat (Pj) Kepala Desa (Kades) Sekarsuli, Kecamatan Klaten Utara, Endang Sri Suyanti, mengatakan di daerahnya sempat terdapat satu dukuh yang tergolong zona merah Covid-19. Di Dukuh Plosoarum tersebut pernah terdapat 60-an orang yang menjalani isolasi mandiri (isoman) menyusul dinyatakan terkonfirmasi Covid-19. Hal itu terjadi saat pertengahan Mei lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Wanita Asal Grobogan Sukses Jualan Jajan Pasar di Dubai

Menyikapi hal tersebut, Pemdes Sekarsuli langsung berkoordinasi dengan Satgas PP Covid-19 tingkat kecamatan. Hasil koordinasi tersebut disimpulkan, Pemdes Sekarsuli harus me-lockdown Dukuh Plosoarum. Agar lockdown berjalan lancar, Pemdes Sekarsuli juga mengerahkan belasan sukarelawan sebagai bagian Jogo Tonggo di Sekarsuli.

"Waktu itu, kami benar-benar mengajak warga agar selalu disiplin menaati jadwal isoman. Di samping itu, prokes harus ditaati betul," kata Endang Sri Suyanti, kepada Solopos.com, Selasa (22/6/2021).

Selain terus mengedukasi masyarakat agar selalu menaati prokes, lanjut Endang Sri Suyanti, Pemdes Sekarsuli juga mengoptimalkan peran Jogo Tonggo. Total sukarelawan yang dikerahkan dalam konsep Jogo Tonggo mencapai 15 orang. Belasan sukarelawan itu berasal dari Dukuh Plosoarum.

"Sebanyak 15 sukarelawan itu yang bertugas mengawasi warga isoman. Selain itu, kami juga berkoordinasi dengan aparat keamanan [Polsek Klaten Utara dan Koramil Klaten Utara]. Dengan pengawasan itu, diharapkan warga yang isoman benar-benar taat [tidak keluar rumah]. Ini akan mempercepat waktu isoman itu sendiri. Tak heran, lockdown di Dukuh Plosoarum berkisar dua pekan. Terkait logistik, sudah ada yang menyuplai, baik dari warga, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, dan lainnya," katanya.

Endang Sri Suyanti mengatakan saat ini di desanya masih ada warga yang dinyatakan terpapar virus corona. Jumlahnya mencapai tujuh orang. "Jumlah itu tersebar di berbagai dukuh. Jadi, tidak dari satu dukuh," katanya.

Hal senada dijelaskan Sekretaris Desa (Sekdes) Sekarsuli, Kecamatan Klaten Utara, Suwarno. Kehadiran aparat keamanan yang turut menjaga kondisi di Sekarsuli juga menjadi kunci penerapan jogo tonggo.

"Aparat keamanan memang turut memantau ke sini. Mungkin karena di sini dekat dengan perkotaan. Jadi, harus diawasi agar cepat selesai [tahapan lockdown-nya]," katanya.

Baca Juga: Perlu Trik Agar Produk Lokal Banyumas Go International

Koordinator Penanganan Kesehatan Satgas PP Covid-19 Klaten, Cahyono Widodo, mengatakan di Klaten masih terdapat penambahan kasus Covid-19 hingga, Senin (21/6/2021). Hingga waktu tersebut, penambahan kasus Covid-19 di Klaten mencapai 111 dalam sehari. Di sisi lain, terdapat 10 kasus kematian karena Covid-19 dan sebanyak 59 pasien Covid-19 dinyatakan telah sembuh.

"Jumlah kumulatif Covid-19 di Klaten menjadi 10.665 orang. Sebanyak 1.094 orang menjalani perawatan/isolasi mandiri. Sebanyaj 8.903 orang dinyatakan sembuh. Sebanyak 668 orang telah meninggal dunia," kata Cahyono Widodo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya