SOLOPOS.COM - Warga bersama tim SAR mengevakuasi Rochmad, korban meninggal dunia di Rawa Pening akibat baling-baling perahu menyangkut tali pancang beranjang, Kamis (1/12/2022). (Istimewa)

Solopos.com, UNGARAN–Seorang nelayan Rawa Pening Rohmad, 60, meninggal tenggelam saat memeriksa jaring yang dipasangnya.

Pria yang beralamat di RT 01 RW 03 Dusun Kesongolor, Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang itu meninggal setelah perahu yang dikendarainya terjerat tali bekas pancang beranjang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Desa Kesongo Supriyadi mengatakan korban berangkat bekerja seperti biasanya sekitar pukul 06.00 WIB. Tidak ada firasat apapun.

“Sebelum turun ke perahu korban masih sempat membeli rokok di warung sawah pinggir rawa. Sempat ditanya oleh pemilik warung, Kok tumben pagi-pagi sudah berangkat. Dan oleh korban, Iya ini mau ngrucat [bongkar] jaring, barangkali ada yang nyanthel. Bisa untuk nempur [beli kebutuhan] nanti siang,” ungkap Supriyadi kepada Solopos.com, Kamis (1/12/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Tidak lama berselang, kata Supriyadi, setelah perahu motornya melaju ke arah pemasangan jaring, di perjalanan baling-balingnya tersangkut dan terlilit tali plastik cukup besar. Bekas pengikat tiang pancang beranjang.

Baca Juga: Gegara Baling-Baling Perahu Nyangkut Tali, Nelayan Rawa Pening Meninggal Dunia

“Karena cukup kuat, tali tidak putus, justru pusarannya yang kuat membalikkan perahu motor yang dikendarai korban. Apesnya korban mengenakan sepatu boots, yang karena panik tidak sempat melepas. Terlihat sepatu masih menempel di kakinya saat jenazah diangkat,” jelas dia.

Supriyadi menjelaskan sebenarnya saat perahu terguling, korban sempat berteriak minta tolong, tetapi karena jarak terdekat dari nelayan lain di luar jangkauan.

Sehingga ketika ada nelayan yang bermaksud menolong sampai di tempat kejadian, korban sudah tenggelam.

“Korban meninggal diduga karena tenggelam setelah perahu motornya terbalik akibat baling-baling perahunya terbelit tali bekas pengikat tiang pancang beranjang,” jelas dia.

Supriyadi mengatakan tidak lama setelah kejadian segera dilakukan koordinasi antara warga, pemerintah desa, polsek, koramil untuk mengevakuasi.

Baca Juga: Pameran Fotografi di Salatiga, Sajikan Kondisi Rawa Pening Terkini

“Evakuasi berjalan lancar. Semua anggota keluarga dapat menerima kejadian itu dengan ikhlas dan tidak menuntut kepada pihak manapun. Korban dimakamkan pada pagi hari itu juga. Pemakaman selesai sekitar pukul 11.00 WIB,” jelas dia.

Atas kejadian itu Supriyadi mengimbau agar warga yang bekerja sebagai nelayan selalu berhati-hati. Selalu mengecek keamanan perahu dan menggunakan baju pengaman/pelampung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya