Harianjogja.com, JOGJA-Meski hanya mendapat pelajaran memainkan seksofon sebanyak empat kali, istri Komandan Korem (Danrem) 072/Pamungkas, Tri Sasanti tak putus asa. Dengan belajar secara otodidak, plus penugasan sang suami ke Jogja pada 2013 kian membuka kesempatan Tri untuk unjuk kemampuan terbuka.
Ia tak pernah menyia-nyiakan kesempatan tampil di atas peanggung ketika mendampingi suaminya di sebuah acara. Ke mana pun Tri pergi mendampingi sang suami, ia selalu memanggul tas hitam berisi saksofon berdersai Europe miliknya.
Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan
“Setinggi apapun level skill bermusik seseorang, hal itu akan sia-sia jika jarang tampil di depan umum,” ujar dia mengungkapkan alasan selalu tampil dengan saksofonnya.
Bahkan, suatu hari ketika dalam perjalanan dari Surabaya menuju Jogja, ia sempat singgah di Stasiun Gubeng. Saat itu, ia merasa terhibur oleh penampilan band yang mengamen di salah satu stasiun besar Surabaya itu. Tertarik dengan permainan musik mereka, ia pun memberanikan diri untuk tampil memainkan saksofon bersama mereka.
“Ternyata semua orang yang ada di sana memberikan aplaus dan banyak masukin uang di kotak yang ada di depan kami,” kisahnya.
Ia pun kerap turut mengamen bersama musisi jalanan yang biasa tampil di sepanjang Kantor Kadin Jogja. Ia mengaku beruntung karena memiliki suami dan anak-anak yang mendukung kecintaannya terhadap musik itu. Ia juga beruntung memiliki anak-anak yang juga gemar bermain musik. Bahkan, Emil Rahadian, bungsunya yang masih berusia 8 tahun, tengah semangat berlatih biola bersama guru les privat yang sengaja didatangkannya ke rumah.
“Musik adalah bagian terpenting dalam hidup saya,” ucap lulusan Jurusan Biologi MIPA IKIP Jogja 1990 itu.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
