SOLOPOS.COM - Tri Sasanti bersama saksofon kesayangannya. (JIBI/Harian Jogja/Arief Junianto)

Harianjogja.com, JOGJA-Menyandang status sebagai istri Komandan Korem (Danrem) 072/Pamungkas ternyata tak membuat perempuan bernama lengkap Tri Sasanti ini meninggalkan hobi bermusik. Ia tetap tekun meniup saksofon. Namanya bahkan cukup diperhitungkan di panggung musik Kota Jogja. Bagaimana ceritanya?

Jemarinya yang lentik menekan setiap keys di saksofon berdesain Europe yang terkait erat di tubuhnya. Embusan udara dari mulutnya yang masuk melalui mouthpiece mengeluarkan harmoni bertipe alto dari saxophone bell. Sepenggal bait dari lagu klasik dimainkannya secara instrumental. Kepiawaiannya meniup saksofon itu kini mampu menambah semarak musik Jogja. Sebab hampir sepekan sekali, tepatnya tiap Rabu malam, ibu beranak tiga itu menjadi pengisi acara di panggung hiburan, di XT Square, Kota Jogja.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saksofon dan perempuan ini tak bisa dipisahkan sejak dua tahun terakhir. Darah musik sudah mengalir di tubuhnya sejak kecil. Saat duduk di bangku kelas II sekolah dasar, Tri Sasanti sudah terbiasa memainkan piano sebagai alat musiknya. Sejak itu, kecintaannya akan musik kian menebal meski dia tak bercita-cita menjadi musikus profesional.

Ketika dipersunting Brigjen TNI MS Fadhillah yang kini menjabat sebagai Danrem 072/Pamungkas, Tri sempat disibukkan dengan aktivitas barunya sebagai seorang istri tentara. Kegiatan bermusik sedikit terbengkalai, apalagi ketika dia harus mengikuti sang suami berpindah-pindah kota.

Dalam kondisi tersebut, perempuan berkacamata itu menjajal alat musik yang belum pernah dia mainkan, yakni saksofon. Ketertarikan
itu, katanya, didorong kebiasaan selalu ingin mencoba hal baru. Lagipula, selama ini saksofon lebih banyak dihela oleh laki-laki.

“Saya membeli saksofon seharga Rp4,7 juta, untuk membeli saksofon dengan harga belasan hingga puluhan juta rupiah, saya harus berpikir beribu kali,” katanya beberapa waktu lalu.

Setelah punya saksofon, Tri mencari guru musik di Jakarta. Namun, lagi-lagi aktivitas suaminya membatasi waktunya belajar musik. Hanya empat kali pelajaran yang dia jalani bersama guru musik itu.

“Tetapi dengan berbekal materi itu, saya bisa mengeksplorasi kemampuan memainkan saksofon,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya