SOLOPOS.COM - Koordinator Desa Wisata Conto, Bulukerto, Wonogiri, Asep Indrianto (tiga dari kanan) mewakili Desa Conto menerima piala Desa Wisata Terbaik Jateng 2022 kategori Sapta Pesona dan CHSE dalam ajang Gelar Desa Wisata Jateng 2022 di Desa Wisata, Magelang, Sabtu (26/11/2022). (Istimewa/Rudi Cahyono)

Solopos.com, WONOGIRI — Desa Conto, Kecamatan Bulukerto, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah meraih predikat desa wisata terbaik di Jawa Tengah (Jateng) 2022 kategori Sapta Pesona dan Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability atau CHSE.

Desa Conto berhasil mengungguli 27 desa wisata lain di Jawa Tengah dalam kategori tersebut. Desa Conto menerima gelar juara tersebut dalam ajang Gelar Desa Wisata 2022 Jawa Tengah di Gerbang Gajah, Desa Wisata Kambanglimus, Kabupaten Magelang, Sabtu (26/11/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Koordinator Desa Wisata Conto, Asef Indrianto, kepada Solopos.com, Minggu (27/11/2022), mengatakan Desa Conto menjadi satu-satunya desa yang mewakili Kabupaten Wonogiri mengikuti ajang Gelar Desa Wisata 2022. Pada tahap awal penjurian, Desa Wisata Conto mengirimkan video yang diunggah di YouTube.

Dari tahap itu, diambil 10 desa terbaik. Setelah tahap penjurian video, tim dari Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jateng menilai secara langsung di 10 desa tersebut.

“Alhamdulillah kami mendapat juara desa wisata terbaik Jateng 2022 kategori Sapta Pesona dan CHSE. Predikat ini semoga tidak menjadi obat tidur bagi kami melainkan menjadi motivasi agar bisa meningkatkan kualitas desa wisata di Desa Conto,” kata Asef.

Baca Juga : Desa Conto Wonogiri Jadi Desa Wisata Terbaik Jateng 2022 untuk Kategori Ini

Dia mengaku tidak ada kiat dan persiapan khusus dari Desa Conto untuk mengikuti ajang tersebut. Apa yang ada dan sudah berjalan, katanya, itulah yang menjadi objek penilaian para juri. Dengan begitu, ujarnya, sekaligus menjadi penilaian bagi desa jika terdapat kekurangan dalam menjalankan desa wisata.

Desa Conto diuntungkan dengan adanya sumber daya alam dan manusia yang mumpuni dalam membangun dan mengembangkan desa wisata. Menurut dia fokus pengembangan Desa Wisata Conto bukan pada pembangunan, melainkan memaksimalkan potensi yang ada di desa, termasuk potensi sumber daya manusia (SDM).

Objek Wisata Desa Conto

Asef menyampaikan pengelola Desa Wisata Conto tidak hanya mengandalkan sumber daya alam saja untuk ditawarkan sebagai wisata. Pengelola juga menawarkan paket edukasi alam dan budaya, seperti proses pembuatan kopi dan teh secara tradisional, permainan alat tradisional, hingga pembuatan kerajinan berbahan akar wangi.

“Kami sudah punya view yang bagus. Jadi enggak perlu lagi pembangunan secara terus-terusan. Yang kami maksimalkan justru pada kegiatan masyarakat untuk ditawarkan sebagai kegiatan wisata,” ujar dia.

Adapun objek wisata alam yang ada di Desa Wisata Conto, antara lain, kolam renang Soko langit, Goa Resi, kebun sayur, hutan pinus, dan camping ground. Asep mengakui bukan perkara mudah mengelola desa wisata. Menurutnya banyak desa wisata yang sulit berkembang lantaran terkendala SDM pengelola.

Baca Juga : Wow! Conto Wonogiri Masuk 300 Desa Wisata se-Indonesia dari Kemenparekraf

“Komunikasi adalah kunci utama agar desa wisata tetap berkelanjutan. Memang banyak desa wisata yang sulit berkembang. Biasanya hal itu karena pengelola jarang bertemu, ngobrol, atau komunikasi sehingga antaranggota pengelola tidak mempunyai satu visi,” ucap Asep.

Kepala Desa Conto, Rudi Cahyono, menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri karena telah ditunjuk sebagai wakil untuk mengikuti ajang tersebut. Predikat juara ini, menurutnya, tidak akan menjadikan Desa Wisata Conto jemawa. Justru ini, tuturnya, merupakan langkah awal terus mengembangkan desa wisata yang berkualitas.

“Sebenarnya ajang ini sudah ditawarkan kepada desa wisata lain di Wonogiri. Tapi kebetulan yang sudah siap kemungkinan hanya kami. Dan alhamdulillah bisa dapat juara kategori Sapta Pesona dan CHSE itu,” kata dia.

Dia menambahkan bahwa Desa Conto ditetapkan sebagai desa wisata pada 2020. Dua tahun pertama setelah buka, jelasnya, kegiatan wisata di Desa Conto justru melayu lantaran pandemi Covid-19. Kemudian, geliat wisata mulai bangkit mulai 2022.

“Pada 2022 ini [Pendapatan Asli Desa] PAD dari kegiatan wisata ini sudah masuk hampir Rp150-an juta,” ungkap Rudi.

Baca Juga : Mengenal Desa Tirtosuworo Giriwoyo, Gudangnya Seniman Tradisional di Wonogiri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya