SOLOPOS.COM - Ilustrasi mobil listrik. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA – Peralihan kendaraan bermotor dengan bahan bakar minyak (BBM) ke listrik masih menjadi topik hangat di tengah masyarakat. Berikut ini kelebihan dan kekurangan mobil listrik yang perlu kamu ketahui.

Salah satu yang mulai naik daun adalah mobil listrik. Melansir data Gaikindo, volume penjualan wholesale Battery Electric Vehicle (BEV) atau mobil listrik di Indonesia mencapai 3.200 unit pada Desember 2023.

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

Jumlah penjualan dari produsen ke distributor alias wholesale itu melonjak 65% dibanding November 2023. Adapun jika dibandingkan year-on-year dengan Desember 2022, angkanya naik 33%.

Kendaraan listrik khususnya mobil banyak digemari karena memiliki manfaat besar untuk lingkungan. Manfaat kendaraan listrik bagi lingkungan salah satunya dengan menekan emisi karbon dari bahan bakar minyak.

Selain itu, mobil listrik juga terbilang lebih simpel dalam hal perawatan dan relatif lebih murah. Sebelum memutuskan membeli mobil listrik, sebaiknya Anda memahami kelebihan dan kekurangan mobil listrik di bawah ini:

 

Kelebihan Mobil Listrik

Berikut beberapa keunggulan mobil listrik dibanding mobil konvensional dengan bahan bakar minyak di Indonesia.

 

1. Ramah Lingkungan

Pergantian dari bahan bakar minyak ke listrik membuat mobil listrik mampu mengurangi emisi karbon dari proses pembakaran. Manfaat kendaraan listrik bagi lingkungan ini dinilai penting untuk mengurangi polusi udara, utamanya di kota-kota besar.

 

2. Kabin Mobil Lebih Tenang

Mobil listrik tak menimbulkan suara dari proses pembakaran bahan bakar seperti di mobil konvensional. Hal itu membuat suasana di kabin mobil listrik lebih tenang dan tidak berisik sehingga membuat perjalanan menjadi lebih nyaman.

 

3. Mobil Listrik Bebas Ganjil Genap

Mobil listrik di DKI Jakarta tak terikat dengan aturan ganjil genap yang diatur dalam Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 88 Tahun 2019 dan Perubahan atas Peraturan Gubernur No. 155 Tahun 2018 tentang Pembatasan Lalu Lintas dan Sistem Ganjil Genap. Mobil listrik bebas melaju di jalanan DKI Jakarta. Hal itu membuat mobil listrik kerap digunakan untuk operasional kantor.

 

4. Perawatan Murah

Jika dibandingkan dengan mobil konvensional yang perlu servis rutin seperti mengganti oli, busi, dan komponen lain, mobil listrik hadir sebagai solusi simpel. Tak ada komponen kelistrikan dalam mobil listrik yang memerlukan perhatian khusus. Mobil listrik diklaim mampu menghemat biaya perawatan hingga 50%.

 

5. Pengisian Daya Murah

Keunggulan mobil listrik lainnya jika dibandingkan dengan mobil konvensional terletak pada biaya pengisian daya yang murah. Sebagai perbandingan, Tesla Model X memerlukan biaya Rp130.000-Rp150.000 untuk mengisi daya yang dapat menempuh 350 kilometer.

Dengan jarak yang sama, mobil konvensional membutuhkan sekitar Rp500.000 untuk bahan bakar saja.

 

6. Lebih Gesit

Selain faktor pendukung yang disebutkan di atas, mobil listrik juga dinilai lebih gesit dan lincah dibandingkan mobil dengan bahan bakar minyak. Mobil listrik langsung mencapai torsi puncak tepat ketika pedal gas diinjak. Hal itu membuat mobil listrik lebih gesit, terutama dalam hal stop and go.

 

Kekurangan Mobil Listrik

Selain keunggulan mobil listrik di atas, nyatanya untuk saat ini mobil listrik masih memiliki kekurangan, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

 

1. Harga Mahal

Kekurangan mobil listrik yang pertama adalah harga jual unit yang masih mahal. Ambil contoh Wuling Air EV yang dibanderol di kisaran Rp243 juta-Rp299,5 juta. Jika dibandingkan dengan mobil konvensional, harga mobil listrik terbilang lebih mahal. Hal itu juga tak lepas dari jumlah permintaan mobil listrik yang kian meningkat.



 

2. Stasiun Pengisian Daya Masih Terbatas

Aspek paling vital dari mobil listrik adalah baterainya. Saat ini di Indonesia baru terdapat 332 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan 369 Stasiun Pengisian Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di 279 tempat umum. Jumlah itu dinilai masih sangat minim sehingga Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berupaya mendorong percepatan pembangunan ekosistem kendaraan listrik. Meskipun begitu, baterai mobil listrik juga bisa diisi daya di rumah.

 

3. Pengisian Baterai Lama

Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi daya mobil listrik terbilang lama. Mobil listrik Hyundai, misalnya, yang membutuhkan waktu 5-6 jam untuk mengisi daya dari kosong hingga penuh. Jika dibandingkan dengan proses pengisian bahan bakar yang cuma 10-15 menit, waktu pengisian baterai mobil listrik terbilang lama. Selain itu, konsumen juga harus membangun kebiasaan untuk mengisi daya mobil listrik pada malam hari agar bisa dipakai pada keesokan paginya.

 

4. Harga Baterai Mahal

Karena perannya yang sangat vital, produsen mobil listrik memberi garansi panjang untuk baterai yang mencapai 8 tahun atau 160.000 kilometer. Setelah dipakai terus menerus, baterai mobil listrik akan berkurang kemampuannya dan memerlukan penggantian. Nah, biaya mengganti baterai ini menghabiskan dana yang tak sedikit. Hyundai mematok harga baterai untuk Ioniq 5 sekitar Rp300 juta, sementara untuk long range mencapai Rp400 juta.

Demikian beberapa kelebihan dan kekurangan mobil listrik di Indonesia yang bisa dijadikan pertimbangan.

 

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “10 Keunggulan Mobil Listrik di Indonesia dan Kekurangannya”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya