SOLOPOS.COM - Platform Digital PlasmaHub ITS (dok.ITS)

Solopos.com, SURABAYA — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan dan meluncurkan PlasmaHub. PlasmaHub merupakan platform digital untuk mempersingkat waktu matching antara pendonor dan pemohon plasma konvalesen.

Hal ini mengingat kasus Covid-19 di Indonesia masih tinggi. Permintaan plasma konvalesen untuk terapi kesembuhan penderita Covid-19 juga meningkat. Hanya saja tidak diimbangi dengan ketersediaan stok plasma konvalesen di PMI.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Platform digital PlasmaHub dari ITS ini dibuat karena faktanya, banyak penyintas Covid-19 yang tidak mengetahui jika mereka dapat menyumbangkan plasma konvalesen ke pasien aktif Covid-19.

Rektor ITS Prof. Ir. Mochamad Ashari M.Eng. Ph.D mengatakan, PlasmaHub dirancang dan didesain dengan konsep user friendly karena digunakan secara menyeluruh oleh berbagai stakeholder di Indonesia.

“Mulai dari pendonor, penerima donor, hingga pengelola donor PK diharapkan dapat memanfaatkan PlasmaHub ini dengan baik,” kata guru besar Teknik Elektro ini.

Sementara itu, Ketua Satgas Covid-19 ITS, Adjie Pamungkas memaparkan, fungsi PlasmaHub yang berbasis web ini. Yakni untuk mempercepat bertemunya pendonor plasma konvalesen dengan penderita.

“Kecepatan ini diharapkan dapat memanfaatkan golden time dari pasien tersebut,” tambahnya seperti dikutip dari Detik.com.

Manajer Kualitas Unit Donor Darah (UDD) PMI Pusat Dr Saptuti Chunaeni menjelaskan, kesulitan yang dialami PMI saat ini. Yakni sedikitnya pendonor dari penyintas Covid-19 yang memenuhi syarat sesuai standard dari Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) di BPOM. Sehingga, sedikit sekali masyarakat yang bisa diambil plasma konvalesennya untuk didonorkan pada pasien COVID-19.

Dalam hal ini, pendonor dan pemohon tidak langsung dipertemukan. Namun, melalui PlasmaHub ITS dan UDD PMI yang dilengkapi surat pengantar dari rumah sakit. Sehingga, meminimalisir ‘permainan’ pihak tidak bertanggung jawab yang dapat mengambil keuntungan dari krisis ini.

“Pada prosesnya, kami tetap berharap kerahasiaan informasi donor ini dapat tetap terjaga dalam platform PlasmaHub,” imbuhnya.

Menanggapi peluncuran platform PlasmaHub ini, Ketua Pelaksana Program Pendampingan Keluarga Pasien Covid-19 RS Lapangan Indrapura Radian Jadid memuji kontribusi ITS.

“Ini merupkan bentuk terobosan dari berbagai kendala yang dihadapi oleh penyintas-pendonor, pencari plasma dan kebutuhan PMI akan pasokan pendonor,” kata Jadid.

PlasmaHub dikembangkan oleh relawan Tim Teknis Kesiagaan Penanganan COVID-19 ITS, serta didukung oleh mitra komunitas Ikatan Alumni COVID-19 Jawa Timur, Komunitas Sahabat Donor Darah, Pusat Unggulan Iptek – Artificial Intelligence for Healthcare and Society (PUI-AIHeS) ITS, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya, dan HIPMI Jawa Timur.

Sementara ini, versi beta PlasmaHub menampilkan informasi stok darah di beberapa kota di Jatim. Rencananya, PlasmaHub akan dikembangkan lebih luas pada versi selanjutnya. Yang di dalamnya, disisipkan berbagai fitur seperti donor-recipient matching, plasma stock, dan screening reminder.

Informasi mengenai teknis penggunaan PlasmaHub serta panduan pengajuan permohonan dan penyaluran donor PK dapat dilihat selengkapnya pada laman https://plasmahub.its.ac.id// atau melalui Hotline Satgas COVID-19 ITS di 08113010103

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya