SOLOPOS.COM - Tili, 35, bersujud di Alun-alun Sragen, Senin (21/2/2022).(Wahyu Prakoso/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN — Berdasarkan data yang dirilis BPS Sragen di situs resminya, Sumberlawang menjadi kecamatan terluas di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, dengan luas wilayah sebesar 75,16 km persegi atau 7,98% dari total luas wilayah Kabupaten Sragen.

Bahkan, wilayah Sumberlawang ternyata lebih luas daripada Kota Solo, yang luasnya hanya 46 km persegi berdasarkan data yang tertera di situs resmi BPS Jateng.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Grobogan ini mempunyai 11 desa. Beberap di antaranya, Cepoko, Hadiluwih, Jati, Kacangan, Mojopuro, Ngandul, Ngargosari, Ngargotirto, Pagak, Pendem, dan Tlogo Tirto.

Secara lokasi, kecamatan terluas di Sragen ini terbilang strategis karena berada di jalur penghubung antara Solo dan Grobogan.

Baca Juga: Kecamatan Terkecil di Sragen: Paling Padat Dibanding Lainnya

Sumberlawang dianugerahi alam yang begitu indah dan asri karena terpelihara hingga sekarang. Di sini, terdapat dua wisata andalan Sragen, yakni Waduk Kedung Ombo dan juga Gunung Kemukus yang saat ini dikenal sebagai The New Kemukus.

Keberadaan The New Kemukus ini menjadi daya magnet sendiri bagi Kabupaten Sragen setelah diresmikan beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Desa Tertinggi di Jawa Tengah Diklaim Punya Sunrise Tercantik di Asia

Dahulu, Gunung Kemukus yang terletak di kecamatan terluas di Sragen ini sempat terkenal sebagai tempat wisata ritual esek-esek. Namun, Gunung Kemukus telah bertransformasi dan berbenah menjadi tempat wisata keluarga dan religi saat ini.

Di Sumberlang juga terdapat sebuah dukuh yang memiliki nama unik, yakni Kutukan. Gerbang masuk dukuh yang terletak di Desa Kacangan ini terlihat jelas dari jalan Solo-Purwodadi, tepatnya di seberang SPBU Kacangan.

Baca Juga: Apa Itu Gotham City, yang Identik dengan Babarsari Yogyakarta?

Salah satu warga setempat, Citro Suwarno, 59, menjelaskan asal mula nama kutukan diambil dari kata tuk yang berarti sumber air. Dukuhnya punya dua sumber, yakni Sumur Cetek atau Umur Tek dan Sendang Bendo. Namun sumur itu kini sudah ditutup.

“Zaman Belanda [menurut perkiraan warga] sumber air [Sumur Cetek] ditutup pakai duk dan gong gede. Lor [utara] desa ada tukulan anakan gunung, namun sekarang hampir habis [karena dikeruk],” kata dia, Rabu (2/2/2022).

Baca Juga: Harga Tanah di Solo Capai Rp65 Juta/M2, di Mana Lokasinya?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya