SOLOPOS.COM - Salah satu icon Kabupaten Sragen. (Abdul Jalil)

Solopos.com, SRAGEN — Kecamatan Sragen yang menjadi ibu kota atau pusat pemerintahan Kabupaten Sragen, Jawa Tengah ternyata merupakan kecamatan dengan luas wilayah paling kecil di Bumi Sukowati.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sragen, luas wilayah Kecamatan Sragen hanya 27,27 kilometer (km) persegi atau 2,90 persen dari total luas wilayah Kabupaten Sragen 941,6 km persegi. Disusul Kecamatan Ngrampal menjadi kecamatan terkecil kedua setelah Sragen dengan luas wilayah 34,4 km persegi atau 3,65 persen dari luas kabupaten.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Di sisi lain, Kecamatan Sumberlawang menjadi kecamatan terluas atau terbesar, yakni mencapai 75,16 km persegi atau 7,98 persen dari total luas Kabupaten Sragen. Kecamatan Jenar di sudut timur laut Kabupaten Sragen menjadi kecamatan terluas kedua dengan luas wilayah 63,97 km persegi atau 6,79 persen dari total wilayah kabupaten.

Wilayah Kecamatan Sragen ini memiliki dua desa, yakni Desa Tangkil dan Desa Kedungupit, serta enam kelurahan, yaitu Kelurahan Nglorog, Sragen Wetan, Sragen Tengah, Sragen Kulon, Sine, dan Karangtengah. Jumlah rukun tetangga (RT) di kecamatan ini 368 RT atau hampir sama dengan jumlah RT di Kecamatan Karangmalang sebanyak 361 RT.

Jumlah RT terbanyak justru ada di Kecamatan Masaran, yaitu 460 RT. Padahal luas wilayah Kecamatan Masaran 44,04 km persegi atau 4,68 persen dari luas kabupaten. Luas wilayah kecamatan ini tidak berbanding lurus dengan jumlah RT karena di wilayah terluas, Kecamatan Sumberlawang, hanya memiliki 306 RT atau lebih sedikit dari jumlah RT di Kecamatan Sragen.

Baca Juga : Kecamatan Terkecil di Klaten, Gak Sampai 10 Km per Segi

Laju pertumbuhan penduduk dalam kurun waktu 2010-2020 di Kecamatan Sragen terhitung paling kecil, yakni 0,41 persen. Namun, kepadatan penduduknya tertinggi se-Kabupaten Sragen, yakni 2.551 per km persegi dengan total penduduk 69.558 jiwa atau 7,12 persen dari total penduduk hasil sensus BPS 2020 sebanyak 976.951 jiwa. Jumlah penduduk Sragen itu terbanyak ketiga setelah Masaran 7,94 persen dan Karangmalang 7,48 persen.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Sragen, Adi Siswanto, saat dihubungi Solopos.com, Selasa (5/7/2022), mengungkapkan jumlah penduduk memang tidak berbanding lurus dengan luas wilayah. Dia menjelaskan di Kecamatan Sragen jumlah penduduk tinggi karena memiliki daya tarik yang tidak dimiliki kecamatan lain.

Dia menyebut Kecamatan Sragen menjadi pusat pemerintahan, pusat ekonomi, pusat perkantoran, seperti di Solo, Semarang, Jakarta, dan kota-kota lainnya.

“Dengan daya tarik itu maka Sragen Kota menjadi episentrum penduduk. Orang kemudian memilih tinggal di wilayah Sragen Kota karena akses dekat dengan daya tarik tersebut. Di sisi lain mobilitas di perkotaan biasanya juga tinggi karena orang mencari pekerjaan, orang kantoran, bisnis, dan seterusnya,” ujarnya.

Baca Juga : Manakah Kecamatan Terkecil di Wonogiri? Ini Jawabannya

Dia melanjutkan karakter Kecamatan Sragen berbeda dengan Masaran yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di Kabupaten Sragen. Dia mengatakan Masaran merupakan tengah-tengah perlintasan ekonomi antara Sragen Kota dan Kota Solo lebih besar.

Dia melihat pertumbuhan ekonomi lokal juga berpengaruh terhadap kepadatan penduduk di Masaran, seperti Kampung Batik di Kliwonan dan Pilang itu menjadi daya tarik.

“Di sisi lain aspek sejarahnya, Masaran yang dilewati Bengawan Solo itu memiliki peranan dalam menunjang ekonomi sejak zaman dulu sebelum ada jalan darat. Transportasi ekonomi zaman dulu lewat sungai sehingga efeknya terbawa sampai sekarang,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya