SOLOPOS.COM - Pengunjung tiba di pintu masuk Museum Sangiran di Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Sragen, Rabu (4/5/2022). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SRAGEN—Kecamatan Sragen Kota yang menjadi Ibu Kota Kabupaten Sragen ternyata merupakan kecamatan dengan luas wilayah paling kecil di Bumi Sukowati.

Berdasarkan data di Badan Pusat Statistik (BPS) Sragen, luas wilayah Kecamatan Sragen Kota hanya 27,27 km persegi atau 2,90% dari total luas wilayah Kabupaten Sragen 941,6 km persegi.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kecamatan Ngrampal merupakan kecamatan terkecil kedua setelah Sragen Kota dengan luas wilayah 34,4 km persegi atau 3,65% dari luas wilayah kabupaten.

Sedangkan Kecamatan Sumberlawang menjadi wilayah kecamatan terluas atau terbesar, yakni mencapai 75,16 km persegi atau 7,98% dari total luas wilayah Kabupaten Sragen.

Kecamatan Jenar yang terletak di sudut timur laut Kabupaten Sragen menempati kecamatan terluas kedua dengan luas wilayah 63,97 km persegi atau 6,79% dari total wilayah kabupaten.

Wilayah Kecamatan Sragen Kota hanya memiliki dua desa, yakni Desa Tangkil dan Desa Kedungupit, serta memiliki enam kelurahan, yaitu Kelurahan Nglorog, Sragen Wetan, Sragen Tengah, Sragen Kulon, Sine, dan Karangtengah.

Jumlah rukun tetangga (RT) di kecamatan ini sebanyak 368 RT atau hampir sama dengan jumlah RT di wilayah Kecamatan Karangmalang sebanyak 361 RT.

Jumlah RT terbanyak justru ada di Kecamatan Masaran sebanyak 460 RT, padahal luas wilayah Kecamatan Masaran 44,04 km persegi atau 4,68%. Luas wilayah kecamatan tidak berbanding lurus dengan jumlah RT karena di Sumberlawang dengan wilayah terluas memiliki 306 RT atau lebih sedikit dari jumlah RT di Kecamatan Sragen Kota.

Laju pertumbuhan penduduk dalam kurun 2010-2020 di wilayah Kecamatan Sragen Kota terhitung paling kecil, yakni 0,41%, namun kepadatan penduduknya tertinggi se-Kabupaten Sragen, yakni 2.551 per km persegi dengan total jumlah penduduk 69.558 jiwa atau 7,12% dari total penduduk hasil sensus BPS 2020 sebanyak 976.951 jiwa. Jumlah penduduk Sragen Kota itu terbanyak urutan ketiga setelah Masaran 7,94% dan Karangmalang 7,48%.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Sragen, Adi Siswanto, saat dihubungi Solopos.com, Selasa (5/7/2022), mengungkapkan jumlah penduduk itu memang tidak berbanding lurus dengan luas wilayah.

Dia menjelaskan di Sragen Kota jumlah penduduknya tinggi karena memiliki daya tarik yang tidak dimiliki kecamatan lain.

Dia menyebut Sragen Kota menjadi pusat pemerintahan, pusat ekonomi, pusat perkantoran, seperti di Solo, Semarang, Jakarta, dan kota-kota lainnya.

“Dengan daya tarik itu maka Sragen Kota menjadi episentrum penduduk. Orang kemudian memilih tinggal di wilayah Kota Sragen karena akses yang dekat dengan daya tarik tersebut. Di sisi lain mobilitas di perkotaan biasanya juga tinggi karena orang mencari pekerjaan, orang kantoran, dan bisnis dan seterusnya,” ujarnya.

Dia melanjutkan karakter Sragen Kota berbeda dengan Masaran yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di Kabupaten Sragen. Dia mengatakan Masaran ini merupakan tengah-tengah perlintasan ekonomi antara ke Kota Sragen atau ke Solo yang lebih besar.

Dia melihat ada pertumbuhan ekonomi lokal juga berpengaruh terhadap kepadatan penduduk, seperti adanya Kampung Batik di Kliwonan dan Pilang itu menjadi daya tarik.

“Di sisi lain aspek sejarahnya, Masaran yang dilewati Bengawan Solo itu memiliki peranan dalam menunjang ekonomi sejak zaman dulu sebelum ada jalan darat. Transportasi ekonomi zaman dulu lewat sungai sehingga efeknya terbawa sampai sekarang,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya