SOLOPOS.COM - Mentan Syahrul Yasin Limpo memasangkan helm tanda antisipasi badai La Nina, di ruang Agriculture War Room (AWR), Senin (26/10/2020). (Istimewa/Kementan)

Solopos.com, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) mengambil sejumlah kebijakan strategis untuk mengantisipasi dan memitigasi dampak badai La Nina yang mulai menerjang sebagian wilayah Indonesia.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, menjelaskan terdapat tujuh stimulus kebijakan yang sudah diambil untuk mitigasi La Nina. Salah satunya adalah melakukan mapping di seluruh wilayah rawan banjir.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

"Kemudian kami mengaplikasikan early warning system dan memantau semua informasi yang ada di BMKG. Kita juga membentuk gerakkan brigade banjir (satgas OPT-DPI), brigade tanam, dan brigade panen," ujar Mentan di ruang Agriculture War Room (AWR), Senin, 26 Oktober 2020.

Komitmen Tingkatkan Produksi Kopi, Kementan Terus Kembangkan Inovasi

Menurut Mentan, pihaknya juga akan melakukan pompanisasi in-out dari sawah serta rehabilitasi jaringan irigasi tersier atau kuarter. Langkah ini perlu dilakukan untuk mempersiapkan kemungkinan terendamnya sawah serta tanaman.

Karena itu, Mentan berharap para petani segera menggunakan benih tahan genangan. Seperti Inpara 1 sampai 10, Inpari 29, Inpari 30, Ciherang Sub 1, dan Inpari 42 Agritan. Serta varietas unggul lokal dan sejenisnya.


Mentan Syahrul Yasin Limpo pertemuan virtual antisipasi badai La Nina, di ruang Agriculture War Room (AWR), Senin (26/10/2020).(Istimewa/Kementan)

1 Rumah di Karangrayung Grobogan Roboh Diterjang Angin

Arahan Presiden Jokowi

"Yang paling penting lakukan klaim asuransi usaha tani padi bagi yang sudah mendaftar dan bantuan benih gratis bagi yang puso. Dan terakhir, perbaiki cara pascapanen dengan menggunakan dryer atau pengering dan RMU," katanya.

Mentan mengatakan, langkah tersebut diambil sesuai arahan Presiden Jokowi yang mengingatkan kepada segenap jajaran instansi terkait untuk mengantisipasi dampak La Nina. Badai La Nina dengan curah hujan tinggi bisa berdampak pada sektor pertanian, perikanan, perhubungan, dan lingkungan hidup.

Pendapatan Pemkab Boyolali dari Sektor Pariwisata Diperkirakan Turun Drastis

Sebagai informasi, Indeks ENSO (El Nino-Southern Oscillation) menunjukkan suhu permukaan laut di wilayah Pasifik tengah dan timur dalam kondisi dingin selama enam dasarian terakhir. Dengan nilai anomali telah melewati angka -0.5°C, yang menjadi ambang batas kategori La Nina.

Perkembangan nilai anomali suhu muka laut di wilayah tersebut masing-masing adalah -0.6°C pada bulan Agustus, dan -0.9°C pada bulan September 2020.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya