SOLOPOS.COM - Sampah plastik tersebar ditinggalkan pemiliknya seusai pelaksanaan Car Free Sunday (CFS) Wonogiri, Minggu (3/7/2022). (Solopos/Luthfi Shobri M)

Solopos.com, WONOGIRI — Volume sampah yang dihasilkan saat gelaran car free sunday (CFS) Wonogiri berkisar 1,5-2 meter kubik. Volume sampah yang dihasilkan saat CFS Wonogiri tersebut dinilai masih dalam taraf normal.

Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan dan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Wonogiri, Waris Kadarwanto, mengatakan seluruh tempat sampah yang disediakan petugas di CFS selalu membeludak. Hingga sekarang, terdapat sekitar empat tong sampah di area Alun-alun Giri Krida Bakti Wonogiri.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Keberadaan tong sampah di area CFS Wonogiri dinilai belum cukup menampung seluruh sampah yang dihasilkan dari pengunjung. Berdasarkan pantauan Solopos.com, Minggu (17/7/2022) dan Minggu (3/7/2022), sampah bekas wadah makanan dan minuman tersebar di area CFS Wonogiri.

“Itu terjadi karena masyarakat yang habis makan sekadar menaruh. Padahal tong sampah sebenarnya sudah disiapkan,” kata Waris saat ditemui Solopos.com, di ruang kerjanya, Selasa (19/7/2022).

Ia mengatakan DLH Wonogiri bakal berkoordinasi dengan pedagang agar memberi wadah sampah di dekat lapak dagangannya. Selain itu, DLH Wonogiri akan berkeliling mengingatkan pengunjung CFS Wonogiri agar tak membuang sampah sembarangan.

Baca Juga: Dinilai Belum Berkontribusi di CFS Wonogiri, Ini Jawaban Karang Taruna

Setiap pelaksanaan CFS, DLH Wonogiri menerjunkan sekitar lima petugas guna menyisir dan membersihkan area CFS dari sampah. Dari hasil penyisiran dan pembersihannya, sedikitnya 1,5-2 meter kubik sampah telah dihasilkan.

Volume sebanyak itu hanya perlu diangkut dengan satu kendaraan roda tiga. Mayoritas sampah yang dihasilkan saat CFS Wonogiri berjenis anorganik.

“Karenanya sampah itu justru menjadi rejeki bagi sebagian orang. Sampah-sampah anorganik itu dikumpulkan dan dijual kembali,” ujar Waris.

Baca Juga: CFS Wonogiri Terapkan Zonasi per Minggu 17 Juli, Ini Konsep Barunya

Salah seorang pemungut sampah di CFS Wonogiri, Sartika, 46, mengaku berkeliling mencari sampah anorganik, Minggu (3/7/2022). Hasil memungut sampah, Sartika memperoleh pendapatan Rp300.000-Rp450.000 per pekan. Pendapatan itu dibagi dengan adiknya yang juga bekerja sebagai pemulung di CFS Wonogiri.

“Nanti saya kumpulkan di rumah. Kalau sudah penuh satu gerobak, baru ditimbang ke tempat penjual rongsok. Lumayan, kertas per kg itu senilai Rp2.000, cup [cangkir] plastik per kg senilai Rp3.500, dan kertas dupleks senilai Rp1.500 per kg,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya