SOLOPOS.COM - Perempuan Iran mengenakan masker mulut dan hidung untuk mencegah tertular virus corona ketika berjalan di Grand Bazaar di Teheran, Iran (20/2/2020) . (Antara/Kantor Berita Asia Barat WANA)/Nazanin Tabatabaee via Editor Reuters)

Solopos.com, SOLO - Presiden Jokowi mengumumkan kasus pertama virus corona, Senin (2/3/2020), di Istana Negara, Jakarta. Pengumuman ini rupanya meningkatkan kewaspadaan publik terhadap virus corona.

Salah satu wujud kewaspadaan adalah dengan mempelajari cara pencegahan lewat penggunaan masker. Dilansir Jeda.id mengutip rsjakarta.co.id, Jumat (24/1/2020), penggunaan masker merupakan salah satu upaya yang sangat efektif untuk mencegah penyebaran penyakit menular seperti influenza, tuberkolosis, dan sebagainya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sempat Viral Foto Petugas RSPI Diduga Tangani Pasien Corona

Selama ini masker yang banyak beredar dan kerap digunakan adalah masker bedah (surgical mask) atau masker biasa. Masker jenis ini biasanya memiliki bagian luar warna hijau muda.

Bagian dalamnya berwarna putih serta memiliki tali/karet untuk memudahkan terpasang ke bagian belakang kepala atau telinga. Disebut masker bedah karena biasanya dipergunakan oleh tenaga kesehatan ketika melakukan tindakan operasi.

2 WNI Positif Corona Terinfeksi WN Jepang di Depok

Masker ini efektif sebagai penghalang cairan dari mulut dan hidung sehingga tidak menontaminasi sekeliling. Namun, masker ini tidak didesain untuk menyaring partikel dan mikroorganisme yang berukuran sangat kecil, termasuk virus influenza dan bakteri turbekulosis.

Orang sehat tidak disarankan untuk menggunakan masker jenis ini dan cukup hanya orang yang sakit. Kepala Poliklinik DOTS RS Hasan Sadikin Bandung Dedi Suryatno menyebutkan masker bedah efektif digunakan oleh pasien karena dapat menyaring percikan air liur atau dahak.

Menkes Terawan: 2 WNI Positif Corona di Indonesia Hanya Batuk Pilek

Bagaimana dengan masker N95? Masker N95 ini bisa menjadi alternatif bagi orang sehat untuk berinteraksi dengan orang sakit. Masker ini disebut N95 karena dapat menyaring hingga 95 % dari keseluruhan partikel yang berada di udara.

Masker N95 biasanya berbentuk setengah bulat dan berwarna putih, terbuat dari bahan soliddan tidak mudah rusak. Pemakaiannya juga harus benar-benar rapat, sehingga tidak ada celah bagi udara luar masuk.

Jokowi Konfirmasi 2 WNI Terinfeksi Virus Corona di Indonesia

Masker ini biasanya dipergunakan oleh tenaga kesehatan di bagian infeksi dan menular. Masker ini biasanya dipergunakan juga dipergunakan oleh petugas peternakan ketika terjadi wabah flu burung.

Masker ini dijual bebas. Di sejumlah toko online, harga masker N95 berada di kisaran Rp50.000-Rp277.000 per satu masker. Memang jauh lebih mahal dari masker bedah yang harganya bisa Rp15.000 untuk tiga masker.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya