SOLOPOS.COM - Tersangka pelecehan seksual YS, 25, saat dibawa di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Jambi, Selasa (7/2/2023). (ANTARA/Tuyani)

Solopos.com, SOLO–Kabar seorang ibu muda di Jambi berinisial YS atau NT melecehkan 17 anak lelaki dan perempuan secara seksual dengan sejumlah modus gila menyita perhatian publik. Kasus itu tergolong tak biasa lantaran pelaku pelecehan seksual itu adalah perempuan.

Wanita muda itu memiliki suami yakni AF dan satu anak yang masih berusia 10 bulan. AF saat diminta keterangan aparat Polda Jambi mengaku curiga istrinya tersebut memiliki kelainan atau perilaku menyimpang seksual.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

NT kerap mengancam bakal membunuh anaknya yang masih bayi bila tak puas dalam berhubungan badan dengan suami. NT juga sering mengancam akan melukai, bahkan mengancam bakal mencincang anaknya apabila AF tak bersedia melayani hasrat seksualnya.

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari alodekter.com pada Selasa (7/2/2023), ada sejumlah kelainan atau orientasi seksual menyimpang, termasuk yang dialami perempuan.

Sebelum membahas pada jenis kelainan seksual, perlu diketahui dulu pengertiannya. Kelainan seksual atau parafilia adalah kondisi ketika penderitanya merasakan rangsangan seksual yang kuat dan berulang pada aktivitas atau benda yang umumnya tidak menimbulkan rangsangan seksual pada orang lain. Kondisi ini termasuk dalam jenis gangguan mental.

Pada penderita kelainan seksual, dorongan seksual tersebut terasa sangat kuat dan terjadi terus-menerus sehingga bisa mengganggu kehidupan pribadi dan orang lain, bahkan sampai menimbulkan masalah hukum.

Berikut adalah jenis kelainan seksual dan gejala yang menyertainya:

1. Eksibisionisme
Eksibisionisme adalah kepuasan seksual yang didapatkan dari mempertunjukkan kelamin kepada orang lain yang tidak dikenal.

Umumnya, penderita kondisi ini hanya sebatas memamerkan kelaminnya. Namun, pada kasus yang jarang terjadi, penderita juga melakukan masturbasi saat mengekspos kemaluannya.

2. Fetisisme
Fetisisme adalah gairah seksual yang muncul ketika penderitanya menyentuh atau mengenakan benda tertentu. Fetistisme berbeda dengan partialisme, yaitu gairah seksual yang timbul terhadap bagian tubuh tertentu, seperti kaki.

Penderita fetisisme yang umumnya pria dapat bergairah jika menyentuh, mencium, atau melakukan aktivitas seksual dengan pakaian dalam, stoking, atau sepatu hak tinggi.

3. Froteurisme
Froteurisme adalah kepuasan seksual yang diperoleh dari menggesek-gesekkan alat kelaminnya ke orang lain yang tidak dikenal. Ia juga bisa memperoleh kepuasan dengan meraba kelamin orang asing.

Penderita frouterisme melakukan kebiasaan ini di tempat umum, misalnya di lift yang penuh sesak. Bisa juga di kendaraan umum, seperti bus atau kereta api.

4. Masokisme
Masokisme adalah kepuasan seksual yang didapatkan penderitanya ketika ia disakiti, diikat, dipermalukan, atau dilecehkan. Bahkan, penderita masokisme juga bisa merasakan kepuasan ketika mendapatkan pukulan atau kekerasan dari pasangan seksualnya.

5. Pedofilia
Pedofilia adalah fantasi atau perilaku seksual yang menyebabkan penderitanya bergairah bila melakukan aktivitas seksual dengan anak usia 13 tahun ke bawah.

Penderita pedofilia bisa menelanjangi atau memaksa anak untuk menontonnya bermasturbasi, bahkan menyentuh kelamin atau menyetubuhi anak.

6. Sadisme
Sadisme adalah jenis parafilia di mana penderitanya mendapat kepuasan seksual ketika mempermalukan atau melakukan kekerasan terhadap pasangan seksualnya. Bentuk kekerasannya bisa dengan menggigit, mengikat, sampai memukul.

Ssadisme yang termasuk kelainan seksual adalah sadisme yang dilakukan tanpa persetujuan pasangan dan sampai menyebabkan luka serius atau kematian pasangannya.

7. Transvestisme
Transvestisme adalah kepuasan seksual yang muncul ketika mengenakan pakaian yang lazim dikenakan oleh lawan jenis. Penderita transvestisme merasa bergairah ketika mengenakan salah satu atribut pakaian, seperti celana dalam, atau memakai satu set pakaian lawan jenisnya, termasuk wig dan makeup.

Keinginan penderita transvestisme untuk berdandan layaknya lawan jenis bisa menggebu-gebu atau hanya muncul sesekali. Penderita kondisi ini juga kadang menderita kelainan seksual lain, seperti fetisisme atau masokisme.

8. Voyeurisme
Voyeurisme adalah kepuasan seksual yang diperoleh dari mengintip orang lain telanjang, berganti pakaian, atau berhubungan seksual.

Penderita voyeurisme mungkin juga melakukan masturbasi saat mengintip, tetapi tidak berniat untuk berhubungan seks dengan orang yang ia intip.

Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan kelainan seksual. Namun, ada dugaan bahwa kondisi ini terkait dengan beberapa faktor seperti kejadian traumatis pada masa kecil, seperti pelecehan seksual, terutama jika berlangsung berulang kali.

Faktor lainnya  tumbuh di lingkungan keluarga yang tidak harmonis, misalnya melihat orang tua sering bertengkar atau kurang kasih sayang dari orang tua.



Bisa juga akibat gangguan mental, seperti kepribadian antisosial, gangguan kepribadian narsistik, atau obsessive-compulsive disorder (OCD).

Penyebab lain tidak sengaja melihat orang tua berhubungan seksual pada masa kanak-kanak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya