SOLOPOS.COM - ilustrasi (ist)

Harianjogja.com, SLEMAN-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman melalui Kantor Lingkungan Hidup (KLH) juga melakukan pengecekan muru air secara acak. Hasilnya, dari beberapa sumber air yang dijadikan sampel, ditemukan adanya unsur sulfida, sulfur, tembaga, silika, dan bakteri escherichia coli (e-coli).

Kepala Sie Pencegahan Pencemaran KLH Sleman, Rachmat Budi Saptono, mengatakan kondisi tersebut cukup mengkhawatirkan meski hasilnya tidak signifikan.

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

“Zat-zat tersebut seharusnya tidak terdapat dalam air walau hanya sedikit,” tutur Rachmat. Dia mencontohkan kandungan tembaga atau sulfida yang seharusnya tidak ada pun ditemukan muncul hingga 0,0030/ppm.

Ekspedisi Mudik 2024

Sebagai kontrol terhadap kualitas air, KLH Sleman juga meneliti sampel air dari berbagai sungai. Diungkapkan Rachmat, sebanyak 60 titik dari 11 ruas sungai di Sleman telah tercemar bakteri e-coli.

Melihat kondisi tersebut, Rachmat meminta masyarakat berhati-hati memanfaatkan air. Khusus keperluan konsumsi misalnya, Rachmat meminta masyarakat memasak air hingga mendidih meskipun kelihatannya jernih.

“Setelah mendidih, didiamkan dulu selama 5-10menit sebelum digunakan. Hal itu bisa mematikan perkembangan bakteri,” katanya menjelaskan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya