SOLOPOS.COM - Penyidik KPK Novel Baswedan mengacungkan jempol saat tiba di RS Jakarta Eye Center, Jakarta, Selasa (11/4/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Polri menanggapi pernyataan Novel Baswedan di Time

Solopos.com, JAKARTA — Polri meminta agar penyidik KPK Novel Baswedan yang menjadi korban penyiraman air keras mau menyampaikan informasi-informasi penting yang diketahui kepada pihak kepolisian. Tujuannya, agar informasi itu bisa ditindaklanjuti dengan proses hukum.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Hal ini disampaikan oleh Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto dalam menanggapi pernyataan Novel yang dimuat oleh Time, Selasa (13/6/2017). Dalam berita itu, Novel menyebut dirinya menerima informasi yang menduga ada keterlibatan seorang jenderal polisi.

“Gini, kalau keterangannya itu ingin menjadi satu keterangan yang berharga silakan dituangkan dalam berita acara pemeriksaan. Kalau keterangan itu disampaikan kepada media kan tidak bisa dijadikan pro justisia. Kemarin polisi meminta keterangan [dari Novel] tapi tidak tuntas. Nanti mungkin kalau yang bersangkutan bersedia diperiksa mungkin diperiksa di Singapura,” katanya, Rabu (14/6/2017).

Time memuat sebuah berita berjudul “I Don’t Want to Be Sad”: Indonesia’s Top Graft Buster Talks to TIME From His Hospital Bed. Dalam tulisan tersebut, diberitakan bahwa Novel merasa heran karena polisi belum juga bisa menangkap pelaku di balik kejadian penyiraman air keras yang menyebabkan kerusakan pada matanya.

Baca juga: Benarkah Jenderal Polisi Terlibat Teror Terhadap Novel Baswedan?

I’ve actually received information that a police general — a high level police official — was involved. At first I said the information was false. But now that it’s been two months and the case hasn’t been resolved, I said [to the person who made the allegation] the feeling is that the information is correct [Saya sebenarnya mendapat informasi bahwa seorang jenderal polisi–seorang pejabat tinggi kepolisian–terlibat. Awalnya saya menganggap informasi itu salah. Tapi sekarang sudah dua bulan dan kasus belum terungkap. Saya katakan [pada orang yang menduga itu] perasaan informasi itu mungkin benar,” kata Novel yang dikutip Time, Selasa.

Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan yang ditanyai terkait pernyataan Novel pada tulisan tersebut mengaku belum mengetahui terkait hal ini. “Saya belum baca [tulisan di Time],” katanya.

Ketika ditanyakan mengenai apakah polisi sudah mengambil keterangan dari Novel, dirinya menyebutkan bahwa penyidik telah bertemu Novel dan meminta keterangan. “Sudah diambil keterangan kok. Saya kan ke sana. Saya dapat foto terakhir dari yang bersangkutan,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya