SOLOPOS.COM - Ilustrasi kecelakaan lalu lintas. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Beberapa hari terakhir kerap terjadi kecelakaan di Boyolali, Jawa Tengah, salah satunya ada kecelakaan maut yang melibatkan dua truk di Jalan Solo-Boyolali, Teras.

Kecelakaan yang terjadi pada Selasa, 17 Mei 2022 itu mengakibatkan dua orang meninggal dunia, yakni sopir dan kernet truk. Terbaru, kecelakaan juga terjadi di ruas jalan Solo-Semarang, tepatnya di Karanggondang, Penggung, Boyolali, Kamis (19/5/2022) siang, sekitar pukul 14.15 WIB.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Di lokasi itu, sebuah truk terlibat kecelakaan dengan mobil serta sebuah sepeda motor yang terparkir di depan warung makan kaki lima pinggir jalan. Akibat kejadian tersebut, lalu lintas ruas jalan Solo-Boyolali mengalami kemacetan.

Baca Juga: Viral Wanita Nikah 8 Hari Langsung Diceraikan, Alasannya Jadi Sorotan

Pada 2019 silam, AKP Dwi Panji Lestari, yang kala itu menjabat Kasatlantas Polres Boyolali, mengatakan, kecelakaan di Boyolali mayoritas terjadi pada waktu rawan kecelakaan, yakni pukul 06.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB serta pukul 15.00-18.00 WIB.

Dia pun mengungkapkan beberapa penyebab kecelakaan di daerahnya, yang bisa karena human errror hingga lalainya pengendara terhadap rambu lalu lintas atau pun marka.

Baca Juga:  Kenapa Jalan Solo-Boyolali Kerap Terjadi Kecelakaan?

Salah satu faktor human error, terjadi karena pengendara yang kurang berhati-hati, mengantuk atau kurang memperhatikan kesiapan fisik, hingga kurang menghargai keberadaan pengendara lain.

Biasanya kecelakaan terjadi karena pengendara tidak sabaran.

Baca Juga:  Bupati Banjarnegara Kepala Daerah Termiskin di Jateng, Segini Hartanya

“Beberapa dari mereka bahkan sampai nekat melawan arus. Ketika mengerem mendadak gagal, para pengendara yang terburu-buru itu akhirnya mengalami kecelakaan,” kata dia seperti diberitakan Solopos.com sebelumnya.

“Tipe kecelakaan yang sering terjadi di Boyolali adalah depan samping karena beberapa faktor. Seperti menyeberang jalan secara mendadak, melanggar kendaraan di depannya tanpa memperhitungkan jarak, dan berbelok mendadak,” imbuh dia.

Baca Juga: Bahasa Walikan Malang Ada Sejak Zaman Belanda, Dulu Dipakai Jadi Sandi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya