SOLOPOS.COM - Pengguna jalan melintas di Jl. Gedaren (Jatinom)-Manjungan (Ngawen) di Manjungan, Ngawen, Jumat (22/10/2021). Jalan tersebut akan membelah rest area jalan tol Solo-Jogja. (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN—Jalan kabupaten Gedaren (Jatinom)-Manjungan (Ngawen) Klaten diklaim bakal menjadi satu-satunya jalan di dunia yang akan membelah rest area jalan tol. Di sisi lain, Pemdes Manjungan, Kecamatan Ngawen bakal memasangi kamera closed circuit television (CCTV) di jalan tersebut.

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, keberadaan rest area jalan tol Solo-Jogja di Manjungan, Kecamatan Ngawen, akan terbelah dengan keberadaan jalan kabupaten. Kondisi tersebut bakal menjadi ciri khas jalan tol Solo-Jogja.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Terbelahnya rest area jalan tol Solo-Jogja itu juga diklaim tiada duanya di dunia. Kepastian terbelahnya rest area di Manjungan oleh jalan kabupaten menjadi kesimpulan penting dalam rapat koordinasi (rakor) pemaparan final pekerjaan konstruksi jalan tol Solo-Jogja antara Pemkab Klaten dengan PT JogjaSolo Marga Makmur (JMM) selaku pengembang jalan tol Solo-Jogja di ruang B2 kompleks Setda Klaten, Kamis (2/9/2021).

Baca Juga: Peringati Hari Pangan, FP UNS Bahas Eksistensi Petani Milenial

Hadir dalam rakor tersebut, jajaran Pemkab Klaten dikomandoi Bupati Klaten, Sri Mulyani dan Pristi Wahyono selaku direktur teknik PT JMM.

“Jalan kabupaten yang akan membelah rest area ya jalur di depan kantor desa ini. Infonya, ini akan menjadi ikon satu-satunya di dunia,” kata Kepala Desa (Kades) Manjungan, Kecamatan Ngawen, Dunung Nugraha, saat ditemui Solopos.com, Jumat (22/10/2021).

Sekretaris Desa (Sekdes) Manjungan, Kecamatan Ngawen, Muh. Iksan Kurniawan, mengatakan sebagian warga di desanya menyetujui rencana pembangunan jalan tol Solo-Jogja yang menjadi proyek strategis nasional. Sesuai rencana, sebanyak 100 bidang tanah di desanya bakal terdampak jalan tol Solo-Jogja. Jumlah tersebut terdiri atas lahan pertanian, rumah warga, hingga tanah kas desa (TKD).

Baca Juga: Jika Kondisi Darurat, Wonogiri Aktifkan Lagi Tempat Isoter

“Warga terdampak jalan tol di sini berada di Dukuh Mandang. Yang rumahnya terdampak jalan tol kurang lebih ada 24 kepala keluarga (KK). Untuk TKD sebanyak enam bidang. Warga di sini intinya manut saja terkait jalan kabupaten yang ada di desa sini, apakah mau dipertahankan atau dibelokkan. Hasil rapat di Pemkab Klaten beberapa waktu lalu, memang jalan di depan sini [Jl. Gedaren-Manjungan] akan dipertahankan [membelah rest area jalan tol Solo-Jogja],” katanya.

Muh. Iksan Kurniawan berharap keberadaan rest area di Manjungan dapat menjadikan Desa Manjungan dikenal masyarakat luas. Sejauh ini, Manjungan dikenal memiliki objek wisata air unggulan, yakni Umbul Susuhan yang berlokasi di pinggir Jl. Jatinom-Boyolali.

“Dengan adanya jalan tol Solo-Jogja, akses ke desa kami semakin bagus. Kebetulan, kami punya Umbul Susuhan. Semoga, semakin ramai pengunjungnya di waktu mendatang,” katanya.

Baca Juga: Tak Diizinkan Orang Tua, Sebagian Siswa SMP di Wonogiri Tak Ikuti PTM

 

Ciri Khas

Sebelumnya, Bupati Klaten, Sri Mulyani, meminta jalan kabupaten di Manjungan tetap dipertahankan di tengah rest area jalan tol Solo-Jogja. Kondisi rest area yang terbelah oleh jalan itu dinilai tak akan pernah ditemukan di daerah lain di Tanah Air kecuali di Klaten.

Rest area [di Manjungan, Kecamatan Ngawen] nanti akan terbelah. Ini justru akan menjadi ciri khas Klaten. Jadi inovasi dari pengembang juga,” kata Sri Mulyani.

Hal senada dijelaskan Direktur Teknik PT JMM, Pristi Wahyono. “Prinsipnya memang bisa dilakukan [rest area akan terbelah atau terpotong]. Tapi kami perlu konsultasi dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) juga. Nantinya, rest area yang terbelah itu akan menjadi ikon jalan Solo-Jogja di Klaten,” katanya.

Baca Juga: Automatic Ozone Machine Bikin PTM di SDN II Butuhan Klaten Kian Nyaman

Sebagaimana diketahui, luas tanah di Klaten yang terdampak jalan tol Solo-Jogja berkisar 4.071 bidang atau 3.728.114 meter persegi. Luas tersebut tersebar di 50 desa di 11 kecamatan.

Masing-masing kecamatan yang akan dilintasi jalan tol, seperti Polanharjo, Delanggu, Ceper, Karanganom, Ngawen, Karangnongko, Klaten Utara, Kebonarum, Jogonalan, Manisrenggo, dan Prambanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya