SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi JIBI/Bisnis Indonesia/Andi Rambe

Pemerintah telah menetapkan harga BBM pada April-Juni 2017.

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah akan menetapkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar tak mengalami perubahan pada periode April-Juni 2017.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan pada periode April-Juni 2017, tarif listrik dan BBM tak mengalami perubahan. Hal itu, katanya, merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Untuk harga solar dan premium, ujar Jonan, PT Pertamina (Persero) masih mampu menanggung biaya penyaluran kedua jenis BBM tersebut. Hal itu didapat dari sisa saldo penyaluran di tahun lalu yang dianggap masih bisa menambal biaya penyaluran solar dan premium di tiga bulan ke depan.

Adapun sejak April 2016 hingga Maret 2017, pemerintah tak mengubah harga premium dan solar. Harga jual premium ditetapkan Rp6.450 per liter dan solar Rp5.150 per liter sesuai Keputusan Menteri No. 15914/2016.

Berdasarkan data dari Pertamina, penyaluran premium di 2015 terdapat defisit pendapatan sebesar Rp3,6 triliun. Kemudian, pada 2016 defisit berkurang menjadi Rp967 miliar karena penyaluran premium di sepanjang 2016 memberikan surplus pendapatan Rp2,7 triliun yang bisa mengurangi defisit penyaluran premium tahun sebelumnya.

Sementara, di 2017, defisit pendapatan pada Januari sebesar Rp253 miliar, sedangkan untuk estimasi defisit pendapatan Februari Rp165 miliar dan Maret sebesar Rp183 miliar. Jika ditotal dengan saldo di 2016, defisit pendapatan berada di level Rp1,5 triliun.

Pada penyaluran solar, di 2015 terdapat surplus pendapatan sebesar Rp2,7 triliun. Pada saldo akhir 2016, surplus pendapatan naik menjadi Rp2,8 triliun karena penyaluran solar pada Januari-Juli 2017 memberikan surplus sementara pada Agustus-Desember 2017 menghasilkan defisit pendapatan.

Realisasi penyaluran solar pada Januari 2017 memberikan defisit pendapatan sebesar Rp1,09 triliun, sementara diestimasikan pada Februari terdapat tambahan defisit Rp1,1 triliun dan Maret Rp1,2 triliun. Bila ditotal dan dibayarkan menggunakan saldo 2016, defisit pendapatan menurun jadi Rp601 miliar untuk penyaluran solar di tiga bulan pertama 2017.

Diperkirakan, defisit pendapatan akibat penyaluran premium di tiga bulan ke depan sebesar Rp1,6 triliun dan solar Rp5,8 triliun. Perkiraan tersebut berdasarkan harga minyak US$45 per barel.

“Harga BBM yang dikendalikan Pemerintah Premium 88 dan biosolar dan kerosen, itu diusahakan April sampai Juni tidak akan naik,” ujarnya usai menghadiri acara Economic Challenges di Jakarta, Jumat (25/3/2017).

Direktur Pemasaran Pertamina Muchamad Iskandar mengatakan saat ini harga keekonomian untuk premium lebih tinggi Rp200 hingga Rp300 per liter. Sementara, untuk solar lebih tinggi Rp700 per liter.

Dari sisi sisa saldo penyaluran solar dan premium 2016, dia menyebut tak bisa menutupi penyaluran kedua jenis BBM tersebut di tiga bulan ke depan. “Cadangan habis sampai Januari ini,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya