Solopos.com, GARUT — Foto udara lahan pertanian yang diterjang banjir bandang di Kampung Cilowa, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (28/11/2021).

PromosiJalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bencana banjir bandang menerjang permukiman rumah penduduk di Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut, Jawa Barat terjadi pada Sabtu (27/11/2021) menyebabkan kerusakan rumah.

 

Warga memperbaiki pipa saluran air untuk pertanian seusai diterjang banjir bandang di Kampung Cileles, Desa Cintamanik, Kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (28/11/2021). (Antara/Adeng Bustomi)

 

Berdasarkan data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut terdapat 380 KK dari sembilan desa di Kecamatan Sukawening dan Karangtengah terdampak banjir bandang dan longsor. Selain itu ratusan hektare lahan pertanian di Kecamatan Sukawening dan Karangtengah rusak akibat bencana alam yang diduga disebabkan alih fungsi lahan.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menetapkan status tanggap darurat selama tujuh hari untuk menangani daerah yang terdampak bencana banjir bandang di Kecamatan Sukawening dan Karangtengah, Kabupaten Garut. Penetapan status tanggap darurat dengan langkah awal membersihkan lingkungan yang terdampak banjir agar aktivitas masyarakat tidak terganggu setelah terjadinya banjir tersebut.

 

Foto udara lahan pertanian yang diterjang banjir bandang di Kampung Cilowa, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (28/11/2021). (Antara/Adeng Bustomi)

 

Sejumlah warga terdampak banjir bandang berada di posko pengungsian di Kampung Cileles, Desa Cintamanik, Kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (28/11/2021). (Antara/Adeng Bustomi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi