SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang tunai rupiah. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA – Sejumlah nama baru menghiasi daftar orang terkaya di Indonesia dalam daftar Forbes Indonesia’s 50 Richest 2021

Seperti dilansir Bisnis dari Forbes Asia pada Rabu (15/12/2020), kekayaan dari hampir seperempat dari 50 orang terkaya Indonesia pada tahun ini mengalami kenaikan. Sebanyak 8 nama mencatatkan kenaikan diatas US$1 miliar, sementara total kekayaan secara keseluruhan naik 21 persen menjadi US$162 miliar.

Promosi Sambungkan Senyuman, Telkomsel Beri Bantuan Paket Data & Obat-Obatan di Demak

Forbes mencatat kehadiran empat tokoh debutan dalam daftarnya pada tahun ini. Dari empat nama tersebut, tiga diantaranya diuntungkan dengan aksi IPO PT DCI Indonesia Tbk (DCII).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Direktur Utama Bank BJB Dinobatkan Jadi Top Regional Banker 2021

Nama pertama, adalah Otto Toto Sugiri. Co-Founder DCII tersebut berada di urutan ke-19 dengan harta US$2,5 miliar. Kedua, Marina Budiman dengan nilai kekayaan sebesar US$1,5 miliar yang berada di peringkat ke-30.

Selanjutnya, Han Arming Hanafia di urutan ke-37 dengan total kekayaan US$1,19 miliar.

Nama pendatang baru keempat, John Kusuma mencatatkan kekayaan US$1,4 miliar dan berada di peringkat ke 32. Forbes mencatat, kenaikan nilai kekayaan John Kusuma ditopang oleh kepemilikan sahamnya pada PT Bank Aladin Syariah Tbk.

Sementara itu, Robert Budi Hartono dan Michael Hartono mempertahankan posisinya sebagai orang terkaya di Indonesia. Kakak-beradik pemilik grup Djarum dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) tersebut mengumpulkan total kekayaan sebesar US$42,6 miliar, atau bertambah US$3,8 miliar dibandingkan catatan tahun lalu.

Baca Juga: Tak Cuma Emak-Emak, Banyak Kaum Milineal Jadi Nasabah Pegadaian Syariah

“Kenaikan tersebut disebabkan oleh kenaikan harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) seiring dengan masuknya investor ke saham-saham perbankan,” demikian kutipan laporan tersebut.

Menyusul di belakangnya adalah keluarga Widjaja dengan nilai kekayaan US$9,7 miliar. Keluarga pemilik grup Sinar Mas tersebut menjadi salah satu dari tujuh nama yang mengalami penurunan nilai kekayaan pada tahun ini seiring dengan laba dan penjualan yang lesu pada sektor industri kertas.

Pada urutan ketiga adalah Anthoni Salim dengan konglomerasi Salim Group yang mendiversifikasi portofolionya ke sektor telekomunikasi. Nilai kekayaan Salim tercatat naik 44 persen menjadi US$8,5 miliar seiring dengan investasi yang sukses di Grup Emtek dan operator data center DCII.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya