SOLOPOS.COM - Ilustrasi/detikcom

Ilustrasi/detikcom

JAKARTA—Makan tidak hanya bermanfaat sebagai sumber energi tetapi juga untuk kenyamanan dan untuk menenangkan diri. Tetapi orang dengan diabetes tidak boleh sembarangan makan demi kesehatannya, sehingga hal ini dapat mempengaruhi emosinya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Diagnosa diabetes atau pra-diabetes akan sangat mengejutkan dan menakutkan karena hal itu berarti Anda harus mengubah gaya hidup untuk menyelamatkan hidup Anda sendiri. Hal ini dapat mempengaruhi aspek emosional seseorang.

Emosi yang menyertai diagnosis ini seringkali diabaikan, tetapi sebenarnya merupakan bagian penting dari rencana perawatan. Beberapa emosi umum yang mungkin Anda rasakan setelah menerima diagnosis adalah panik, penolakan, kebingungan, frustrasi, marah dan ketakutan.

Seringkali pasien diabetes yang pertama kali didiagnosis dengan diabetes menjadi panik karena tahu harus mnghindari semua makanan favoritnya dan jaga jarak dengan semua kegiatan sosial yang berhubungan dengan makanan.

Orang dengan diabetes juga harus berurusan dengan perubahan kehidupan yang menyertai diagnosis seperti lebih rajin berolahraga dan rutin mengukur kadar gula darahnya sendiri. Hal ini mungkin membuatnya kewalahan atau frustrasi dengan usaha perubahan gaya hidupnya yang tiba-tiba.

Kemarahan, frustrasi dan ketakutan muncul akibat kurangnya kontrol atas situasi kesehatan Anda. Sehingga orang dengan diabetes harus menyadari hal tersebut dan mengelola hingga mampu beradaptasi dengan gaya hidup yang baru, seperti dilansir Empowher, Selasa (15/1/2013).

Untuk mencegah memburuknya diabetes karena stres akibat emosi yang naik turun, Anda perlu mengelola gangguan emosional tersebut. Pahamilah bahwa perasaan negatif tentang status kesehatan Anda, justru dapat membuat kondisi Anda semakin terpuruk.

Carilah dukungan dari orang terdekat seperti pasangan, keluarga dan sahabat agar Anda merasa tidak sendirian. Selain dapat menguatkan sisi emosional Anda, orang-orang terdekat juga akan memahami kondisi Anda dan ikut membantu menjaga pola hidup yang lebih sehat.

Beberapa dokter menyatakan bahwa orang yang mampu mengendalikan emosionalnya setelah mendapat diagnosa diabetes, lebih mampu melakukan perubahan hidup untuk mengelola gula darah dan beberapa orang telah mampu hidup dengan kadar gula darah normal setiap hari.

Jika Anda sedang berusaha untuk mempertahankan kadar gula darah yang sehat, pertimbangkan untuk mengelola emosional dan fisik Anda baik dengan usaha sendiri maupun dengan bantuan dokter atau psikolog.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya