SOLOPOS.COM - Gas air mata kerap digunakan untuk membubarkan kerusuhan. (Ilustrasi/Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Ada beberapa efek gas air mata bagi tubuh yang mungkin tidak disadari. Sebagaimana diketahui pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam, berakhir ricuh.

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam jumpa pers di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022), mengatakan kerusuhan di Stadion Kanjuruhan berawal saat sejumlah pendukung Arema FC merasa kecewa dan beberapa di antara mereka turun ke lapangan untuk mencari pemain dan ofisial.  Petugas melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain, dalam prosesnya, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurutnya, penembakan gas air mata tersebut dilakukan karena para pendukung tim berjuluk Singo Edan yang tidak puas dan turun ke lapangan itu telah melakukan tindakan anarkis dan membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.  “Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak napas, kekurangan oksigen,” katanya.

Baca Juga: Akibatkan 127 Orang Meninggal, Begini Kronologi Kerusuhan Sepak Bola di Malang

Terkait efek gas air mata, kamu yang memiliki masalah pernapasan bisa jadi yang paling berisiko terkena komplikasi penyakit pernapasan saat terpapar gas ini.  Gas air mata merupakan kumpulan senyawa kimia yang dapat menimbulkan iritasi pada kulit, saluran pernapasan dan mata. Untuk melepaskan gas ini, biasanya digunakan tabung, granat hingga spray.

Dilansir Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat, gas air mata ini memang sengaja didesain untuk menyebabkan iritasi di wilayah tersebut secara cepat. Karena itu material ini hanya dipakai untuk meredam kerusuhan.

Saat kamu mengalami kontak dengan gas air mata, maka kamu akan mengiritasi sistem pernapasan, mata hingga kulit. Rasa sakit itu timbul karena zat kimia dalam gas air mata mengikat satu dari dua reseptor saraf yang bernama TRPA1 dan TRPV1.

TRPA1 merupakan reseptor yang sama yang diikat oleh kandungan minyak mustard, wasabi hingga lobak pedas yang membuat kamu dapat merasakan sensasi rasa yang kuat dari makanan itu. Sementara kandungan gas air mata bisa memberikan sensasi 10.000 kali dari makanan-makanan tersebut.

Baca Juga: Dua Polisi juga Kehilangan Nyawa dalam Kerusuhan Sepak Bola di Malang

Akan tetapi terlihat atau tidaknya efek dari gas air mata ini tergantung pada:

– Tempat kamu terpapar, apakah ruangan terbuka atau tertutup
– Seberapa banyak gas air mata yang dipakai pada saat itu
– Seberapa dekat kamu saat gas air mata dilepaskan
– Apakah kamu memiliki masalah kesehatan lain yang dapat membuat efeknya menjadi lebih buruk

Dikutip dari gooddoctor.co.id pada Minggu (2/10/2022), efek dari paparan gas air mata dapat dikelompokan sebagai berikut:

1. Gejala pada mata

Segera setelah kamu terpapar gas air mata, maka kondisi yang akan kamu alami di antaranya adalah:

– Mata menjadi berair
– Kelopak mata akan menutup dan sulit dibuka
– Gatal-gatal
– Sensasi seperti terbakar pada mata
– Hilangnya penglihatan untuk sementara
– Pandangan yang kabur

Baca Juga: Buntut Tragedi Kanjuruhan, IPW Desak Kapolri Copot Kapolres Malang

Paparan yang berkepanjangan atau kalau kamu terpapar dalam jarak dekat akan membuat kamu berisiko mengalami:

– Kebutaan
– Hemorrhages atau perdarahan di mata
– Kerusakan saraf
– Katarak
– Kerusakan pada kornea

2. Gejala pada saluran pernapasan

Efek dari menghirup gas air mata adalah iritasi yang timbul di hidung, tenggorokan dan paru-paru. Dampak dari gas ini bahkan bisa membuat kamu gagal bernapas kalau kamu sebelumnya sudah memiliki penyakit di saluran pernapasan.

Beberapa gejala yang bisa kamu alami dalam hal ini adalah:

– Tercekik
– Sensasi terbakar dan gatal di hidung dan tenggorokan
– Kesulitan bernapas
– Mengeluarkan air liur
– Rasa sesak di dada
– Mual
– Muntah
– Diare
– Gagal bernapas

Baca Juga: Tragedi Kerusuhan di Stadion Kanjuruan, Puluhan Korban Belum Teridentifikasi

Sebuah penelitian di Amerika Serikat menyebut paparan tinggi gas air mata atau kalau kamu terkena dari jarak dekat dapat menyebabkan kematian.

3. Gejala pada kulit

Efek yang terjadi saat kulit melakukan kontak dengan gas air mata adalah iritasi dan rasa sakit di kulit. Pada kasus yang parah, iritasi yang terjadi dapat berlangsung selama berhari-hari.

Beberapa gejalanya adalah:



– Gatal-gatal
– Ruam merah pada kulit
– Melepuh di kulit
– Dermatitis alergi
– Efek terbakar di kulit

Baca Juga: Korban Meninggal di Kanjuruhan Dikabarkan 127 Orang, Liga 1 Dihentikan Sepekan

4. Gejala lain efek gas air mata

Berdasarkan catatan Physicians for Human Rights, paparan gas air mata yang berlebihan atau berulang-ulang dapat menimbulkan gejala post-traumatic stress disorder (PTSD), yang merupakan gangguan kesehatan jiwa yang terjadi setelah mengalami trauma tertentu.

Selain itu, paparan gas air mata dapat meningkatkan detak jantung atau tekanan darah. Kondisi ini jelas berbahaya jika kamu memiliki penyakit bawaan, karena pada kondisi fatal, efek dari gas air mata ini adalah menyebabkan kematian.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya