Solopos.com, SOLO -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) kecewa dengan penanganan Covid-19 di Tanah Air yang memburuk. Dari seluruh provinsi di Indonesia, Jawa Tengah (Jateng) dan DKI Jakarta paling disorot karena angka penambahan kasusnya yang paling tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Di Jateng, menurut data yang diambil dari corona.jatengprov.go.id, Senin (30/11/2020) pukul 12.00 WIB, Kota Semarang menjadi daerah dengan angka Covid-19 paling tinggi, yakni 8.733 kasus. Di belakangnya ada Kendal (2.611), Kudus (2.564), dan Jepara (2.524).
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Bagaimana dengan di Soloraya?
Kecewa, Begini Reaksi Jokowi Lihat Kasus Covid-19 Naik Terus
Boyolali menjadi wilayah dengan kasus COvid-19 tertinggi di wilayah Soloraya. Jumlah kasus Covid-19 di Kota Susu ini ada 1.652 kasus. Sebanyak 1.383 di antaranya sembuh dan 222 lainnya masih menjalani perawatan dan isolasi. Meski memiliki kasus Covid-19 tertinggi, angka kematian pasien Covid-19 di Boyolali tergolong rendah dibandingkan daerah lain di Soloraya, yakni 47 kasus.
Kota Solo menjadi wilayah dengan angka kematian pasien Covid-19 tertinggi di Soloraya, yakni jumlah 81 kasus. Padahal, secara jumlah kasus COvid-19, Solo berada di peringkat keempat di Soloraya di bawah Boyolali, Sukoharjo, dan Sragen.
TKW Indonesia Ditemukan Tewas di Dalam Koper di Mekkah
Wonogiri menjadi wilayah dengan kasus Covid-19 paling sedikit, begitu dengan angka kematian pasiennya. Di Kota Gaplek, kasus Covid-19 secara akumulatif tercatat sebanyak 654 dengan 551 di antaranya sembuh. Angka kematian pasien Covid-19 di Wonogiri hanya 29.
Berikut data terperinci soal perkembangan Covid-19 di Soloraya menurut corona.jatengprov.go.id, Senin (30/11/2020) pukul 12.00 WIB:
Wilayah Kasus Dirawat Sembuh Meninggal
Boyolali 1.652 222 1.383 47
Sukoharjo 1.604 241 1.288 75
Sragen 1.320 296 963 61
Solo 1.251 263 907 81
Klaten 1.227 130 1.055 42
Karanganyar 1.161 188 898 75
Wonogiri 654 74 551 29