SOLOPOS.COM - Sehelai MMT bertuliskan Kampung Karang Indah terpampang di pos ronda kampung termuda yang ada di wilayah Kelurahan Karangtengah, Sragen Kota, Sragen, Senin (14/3/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Pembangunan jalan tol Solo-Ngawi di Sragen ternyata tak hanya menghilangkan 200 hektare sawah, tetapi juga memunculkan rukun tetangga (RT) baru di pinggir jalur tol. Salah satu permukiman baru itu bernama Karang Indah yang terdiri atas 21 keluarga dan masuk wilayah Kelurahan Karangtengah, Sragen Kota, Sragen.

Permukiman baru itu terletak di depan SDN 3 Karangtengah. Sebelum tahun 2020, perkampungan itu masih berupa persawahan. Ini artinya, Karang Indah baru berumur dua tahun. Para warganya merupakan pindahan bedol dusun lantaran diterjang proyek jalan tol Solo-Ngawi.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Lurah Karangtengah, Galih Setyo Nugroho, menyampaikan kronologi pemekaran RT itu berawal saat para warga penghuni Kampung Karang Indah itu masih tinggal di Kampung Ngonce RT 002/RW 009, Karangtengah. Kemudian, sebagian rumah warga Ngonce itu terkena proyek jalan tol dan mendapat ganti rugi.

Baca Juga: Lokasi Kampung “Dokter Bedah” di Sragen Terpencil, Cuma 14 Rumah

“Mereka kemudian secara bertahap membeli sawah satu patok di depan SDN 3 Karangtengah untuk dikeringkan dan sekarang menjadi permukiman baru bernama Karang Indah. Perkampungan itu hanya satu deret pinggir jalan dengan 21 keluarga,” ujar Galih saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (14/3/2022).

Kampung itu resmi tercatat di administrasi kelurahan pada 2020 dan ikut wilayah RW 005 Karangasem. Untuk lingkungannya masuk RT 004/RW 005.

Galih dan para perangkat Kelurahan Karangtengah tidak tahu menahu tentang kenapa menggunakan nama Kampung Karang Indah. Galih pun berusaha menghubungi ketua RT Karang Indah tetapi tidak terhubung. Galih pun menghubungi warga lainnya untuk menanyakan tentang asal-usul nama Karang Indah itu.

Baca Juga: Percaya Mitos, Warga Kampung Terpencil di Sragen Ini Haram Punya TV

“Ternyata nama Karang itu diambil dari nama Kelurahan Karangtengah. Sedangkan nama Indah merupakan kesepakatan bersama seluruh warga sehingga menjadi Kampung Karang Indah. Jadi nama kampung itu tidak ada kaitannya dengan kampung tempat mereka sebelumnya, yakni di Ngonce,” jelas Galih.

Dari pantauan Solopos.com, Senin siang, rumah-rumah di Karang Indah masih berupa bangunan baru. Model rumahnya juga kekinian. Kampung itu masih di kelilingi sawah di bagian samping timur dan utara sementara di bagian selatan berupa jalan dan barat berupa perkampungan lama.

“RT 004/RW 005 ini merupakan RT yang paling muda dari total 32 RT di Karangtengah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya