SOLOPOS.COM - PETA JARINGAN -- Peta jaringan kabel koneksi internet dunia yang dirilis Telegeography ini bersifat interaktif sehingga memudahkan pencarian informasi soal jaringan yang ingin diketahui. (telegeography.com)

(Solopos.com) – Bisakah Anda membayangkan kalau internet yang tengah Anda pakai saat ini ternyata terhubung berkat jaringan kabel di bawah laut yang cukup rumit? Coba pula bayangkan, bagaimana jadinya jika suatu saat jaringan kabel itu mengalami gangguan.

PETA JARINGAN -- Peta jaringan kabel koneksi internet dunia yang dirilis Telegeography ini bersifat interaktif sehingga memudahkan pencarian informasi soal jaringan yang ingin diketahui. (telegeography.com)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Nah, kalau Anda ingin tahu seperti apa jaringan kabel yang sangat vital itu, sebuah perusahaan konsultan telekomunikasi, Telegeography, telah menerbitkan peta interaktif yang memberikan gambaran mengenai jalur-jalur kabel bawah laut itu, yang menyediakan 99 persen akses dan lalu lintas internet dunia. Peta interaktif ini diharapkan bisa dimanfaatkan berbagai pihak, di antaranya kalangan perkapalan, untuk mencegah terjadinya insiden yang merusakkan kabel-kabel itu lantaran ketidaksengajaan dan ketidaktahuan.

Ekspedisi Mudik 2024

Peta ini dibuat memanfaatkan data dari Global Bandwidth Research Service. Peta ini menunjukkan posisi semua kabel, baik yang sudah ada maupun yang masih direncanakan, serta titik-titik penghubungnya. Tersedia pula informasi tentang siapa pemilik jaringan itu, panjangnya serta kapan beroperasinya, seandainya jaringan yang digambarkan itu masih belum tersedia. Lantaran sifatnya interaktif, peta ini bisa diklik di mana saja untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

Tim Stronge dari Telegeography seperti dikutip Daily Mail, Kamis (22/9/2011), mengungkapkan kabel bawah laut ini sangat mahal, namun mampu melayani lalu lintas data dalam jumlah sangat besar.

“Kabel-kabel jenis lama hanya bisa menampung data 20 gigabit per detik, tapi jenis yang lebih baru bisa melayani kapasitas hingga beberapa terabit,” jelasnya. Sebagai catatan, 1 terabit sama dengan 1.000 gigabit. Untuk tambahan gambaran, kecepatan koneksi internet untuk kebutuhan rumahan dan bisnis biasanya antara 1 megabit hingga 50 megabit per detik.

“Tiap jalur kabel butuh anggaran perawatan hingga US$10 juta (lebih kurang Rp 92 miliar) per tahun. Ini biaya yang harus dikeluarkan antara lain oleh operator yang harus memelihara kapal khusus untuk perawatan kabel, serta biaya-biaya lain,” terang Stronge. “Jika ada kabel yang putus atau rusak, pemilik kabel juga harus membayar biaya pengoperasian kapal untuk memperbaikinya yang biayanya US$10.000 (sekitar Rp 90 juta) sehari,” imbuhnya.

bas/berbagai sumber

Link ke peta interaktif Telegeography:

www.submarinecablemap.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya