SOLOPOS.COM - Patung Obor Slawi (Instagram/@infotegal)

Solopos.com, TEGAL — Selain dikenal sebagai asal muasal Warteg yang menjamur di beberapa kota dan daerah di Indonesia, Kota Tegal yang berada di jalur pantura Jawa Tengah ini juga dikenal dengan banyak keunikan. Mengutip dari Liputan6.com, Selasa  (6/7/2021), kota dengan luas wilayah 87,60 km ini memiliki 6 fakta yang unik, di antaranya :

Bahasa Jawa Tegal

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dialek Bahasa Jawa yang dituturkan di Tegal dan beberapa daerah sekitar memiliki keunikan yang sangan ikonik khas Tegal. Berbeda dengan Bahasa Jawa di Solo, Semarang dan Yogyakarta yang lebih terdengar halus,  Bahasa Jawa khas Tegal memiliki gaya pengucapak kata dan kalimat yang agak lebih kental.

Meskipun terdengar sama dengan gaya Bahasa Jawa khas Banyumasan, dialek Tegal tidak serta merta mau disebut sebagai dialek ngapak. Alasannya karena terdapat perbedaan intonasi, pengucapan dan makna kata. Selain pada intonasinya, dialek Tegal memiliki ciri khas pada pengucapan setiap frasanya, yakni sama dengan yang tertulis pada kata Bahasa Jawa, misal ‘padha’ tetap dibaca ‘pada’ seperti pengucapan Bahasa Indonesia. Contoh dialek tegal yang unik, seperti ‘Kowen nang kana lagi apa?’ (Kamu disana baru apa?), lalu ada ‘Badhe nang ndhi?’ (Mau ke mana?)

Jepangnya Indonesia

Julukan ini dikaitkan  dengan sejumlah industri pengecoran dan pengerjaan logam yang sengaja dibangun pada tahun 1940 untuk mencukupi kebutuhan peralatan perang tentara kolonial Jepang saat berada di Indonesia.Dari situ, masyarakat mendapatkan ketrampilan untuk mengerjakan logam. Keahlihan itu kemudian digunakan untuk mebangun bengkel-bengkel sederhana di masa setelah itu.

Teh Slawi

Kota yang dengan julukan Bahari ini memiliki tradisi minum teh, yang bahkan lebih kental dibandingkan dengan kota-kota lain di sepanjang pesisir utara Jawa  Tengah. Bagi masyarakat Tegal, teh telah menjadi bagian hidup mereka sehari-hari. Saking lekatnya tradisi minum teh ini, di sana terdapat ungkapan “jangan mengaku orang asli Tegal, bila tidak suka minum teh.”

Kata Teh Slawi sendiri merujuk pada nama Slawi, sebuah kota yang mnejadi cikal bakal produsen teh terkemuka di Indonesia. Di daerah Slawi, timbuh dan berkembang beberapa pabrik teh yang besar dan menjadi ikon bagi Kabupaten Tegal.

Teh Tegal atau sering juga disebut teh Slawi menjadi istimewa bila mengingat proses pembuatannya, yakni diseduh air panas dalam poci berbahan tanah liat. Poci tanah liat ini diyakini menciptakan aroma yang khas tersendiri, plus disajikan dengan gula batu.

Tidak Ada Warteg

Meski cikal bakal warteg atau Warung Tegal berasal dari Kota Tegal, namun di kota ini tidak ada warteg. Warung makan di kota ini ditulis biasa dengan nama warung nasi saja atau warung makan. Sama halnya di Padang, Sumatra Barat, juga tidak ada rumah makan Padang disana, hanya rumah makan biasa

Rahimnya Marinir

Karena lokasinya mendukung, tegal termasuk kota yang dibangun cabang-cabang sekolah pelayaran oleh pemerintah kolonial Belanda saat itu. Dalam arsip Sejarah ALRI, Zee Vaartschool di Surabaya, sebagai sekolah untuk menciptakan mualim besar juga memiliki cabang di Semarang dan Tegal.

Kemudian berlanjut ke masa penjajahan Jepang, di Tegal juga dibangun Sekolah Pelayaran Tinggi (SPT) dan Sekolah Pelayaran Rendah (SPR) yang kemudian melahirkan kaum bahariwan, embrio dari Angkatan Laut Indonesia. Hingga berganti nama menjadi TKR Laut pada 5 Oktober 1945, Tegal telah menjadi basis berkumpulnya kaum bahariwan yang membentuk angkatan perang.

Di bawah Pangkalan IV TKR Laut Tegal, terbentuklah satu unit Corps Mariniers pada 15 November 1945. Alhasil, tanggal itu diperingati sebagai hari jadi Korps Marinir TNI AL hingga kini.

Wayang Golek Cepak

Meskipun dikenal sebagai kesenian masyarakat Sunda, tetapi Tegal pun juga memilikinya yang disebut wayang golek cepak tegalan. Sepintas, wayang golek Tegal ini memiliki bentuk yang mirip dengan Cepot, Unyil, Usro dan karakter-karakter wayang golek lainnya. Namun, karakter wayang golek cepak tegalan terkesan unik dan bentuk kepalanya yang datar. Sayang, asal mulanya wayang ini masih belum jelas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya