SOLOPOS.COM - Pengunjung berenang di sumber mata air utama Umbul Brondong, Desa Ngrundul, Kecamatan Kebonarum, Minggu (31/1/2021). Umbul Brondong buka lagi sejak Rabu (27/1/2021) dengan menerapkan pembatasan pengunjung maksimal 30 persen dari kapasitas dan jam buka maksimal hingga pukul 15.00 WIB. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com KLATEN – Ada 22 dari 32 objek wisata di Klaten telah beroperasi kembali bersamaan dengan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) alias jilid II. Termasuk objek wisata pelat merah, yakni Bukit Sidoguro. Namun, jumlah kunjungan wisatawan jauh di bawah ekspektasi meski pembatasan pengunjung diberlakukan dan protokol kesehatan diberlakukan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Klaten, Sri Nugroho, mengatakan hampir seluruh objek wisata di Klaten mulai dari wisata alam, religi, serta air yang jumlah totalnya sekitar 32 objek dibuka kembali. Ada tiga objek wisata yang dikelola pemkab yang masih tutup yakni Candi Plaosan, Candi Sojiwan, serta Objek Mata Air Cokro (OMAC).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Anak-anak bermain pada wahana ember tumpah di salah satu kolam renang Umbul Brondong, Desa Ngrundul, Kecamatan Kebonarum, Minggu (31/1/2021). Umbul Brondong buka lagi sejak Rabu (27/1/2021) dengan menerapkan pembatasan pengunjung maksimal 30 persen dari kapasitas dan jam buka maksimal hingga pukul 15.00 WIB. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Baca Juga: Mobil Fortuner Milik Warga Sragen Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Klaten

“Candi Plaosan dan Candi Sojiwan kami harus koordinasi dengan BPCB dan saat ini masih tutup. OMAC masih tutup karena perlu perbaikan. Hampir 10 bulan tutup sejumlah sarana dan prasarana mulai rusak,” jelas Nugroho saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (31/1/2021).

Ini dia daftar objek wisata yang telah beroperasi:

1. Bukit Sidoguro (Bayat)
2. Makam Sunan Pandanaran (Bayat)
3. Bukit Cinta (Bayat)
4. Batu Putih (Bayat)
5. Pancingan 100 (Tulung)
6. Umbul Asri (Tulung)
7. Umbul Pelem (Tulung)
8. Kolam Renang Pesona Alam Tirta (Tulung)
9. Tirta Kencana Miri (Tulung)
10. Lelumban Bale Tirta (Polanharjo)
11. Umbul Ponggok (Polanharjo)
12. Umbul Besuki (Polanharjo)
13. Umbul Kemanten (Polanharjo)
14. Kolam Renang Tirta Kamandanu (Polanharjo)
15. Rivermoon Tubing (Polanharjo)
16. Umbul Siblarak (Polanharjo)
17. Umbul Brondong (Kebonarum)
18. Umbul Brintik (Kebonarum)
19. Umbul Susuhan (Ngawen)
20. Jolotundo (Karanganom)
21. Umbul Tirtonirmolo Galuh (Prambanan)
22. Kolam Renang Tirta Indah (Klaten Selatan)

Pembukaan kembali objek wisata itu mengacu pada SE Gubernur Jateng serta SE Bupati Klaten tentang perpanjangan PPKM berlaku pada 26 Januari 2021 hingga 8 Februari 2021. Objek wisata diizinkan buka dengan ketentuan pengunjung dibatasi maksimal 30 persen dari kapasitas. Kemudian jam operasional sampai pukul 15.00 WIB, serta wajib menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Aturan itu berbeda dengan PPKM pada 11 Januari 2021-25 Januari 2021 yang menutup seluruh objek wisata.

 

Umbul Brondong buka lagi sejak Rabu (27/1/2021) dengan menerapkan pembatasan pengunjung maksimal 30 persen dari kapasitas dan jam buka maksimal hingga pukul 15.00 WIB. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Baca Juga: Tabrak 6 Pemotor di Banguntapan Bantul, Bocah 13 Tahun Asal Klaten Jadi Tersangka

Nugroho mengatakan pengelola objek wisata relatif mematuhi ketentuan pembatasan tersebut. Bahkan, rata-rata jumlah pengunjung objek wisata masih di bawah 30 persen dari kapasitas sejak buka lagi pada perpanjangan PPKM.

Sepi

Jumlah total pengunjung selama Selasa (26/1/2021) hingga Sabtu (30/1/2021) sebanyak 1.311 orang. Angka itu jauh dari rata-rata pengunjung sebelumnya yang bisa mencapai 5.000 orang.

Kondisi serupa dialami objek wisata air yang selama ini menjadi primadona wisata di Klaten. Pada Sabtu, pengunjung terbanyak ada di Umbul Pelem sebanyak 160 orang dalam sehari. “Objek wisata lainnya di bawah 100 pengunjung. Di Bukit Sidoguro juga sepi. Kemarin hanya 15 orang yang berkunjung dalam sehari,” kata Nugroho.

Baca Juga: Ciu Gedang Klutuk Laris di Klaten, Ini Kebiasaan Konsumsi Miras di Jawa Tengah

Nugroho menilai salah satu penyebab sepinya objek wisata lantaran ada rasa waswas warga untuk bepergiaan termasuk berwisata menyusul masih tingginya angka kasus Covid-19 selama hampir 11 bulan pandemi.

“Saya berharap ada kesadaran bersama termasuk masyarakat [disiplin mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan]. Kalau tidak, dampak ini tidak akan selesai-selesai. Begitu pula dengan pengelola objek wisata. Apapun harus diterapkan sesuai protokol,” jelas dia.

Umbul Brondong di Desa Ngrundul, Kecamatan Kebonarum, menjadi salah satu objek wisata air yang buka lagi pada perpanjangan PPKM. Objek wisata itu dibuka lagi mulai Rabu (27/1/2021). Jumlah pengunjung di objek wisata itu sejak dibuka lagi rata-rata tak mencapai 50 orang dalam sehari.

“Kalau dibandingkan biasanya bisa sampai 100 orang ketika hari biasa [tidak pada hari libur atau akhir pekan],” kata Humas dan Marketing Objek Wisata Umbul Brondong, Anwar Yusuf.

Baca Juga: Monyet Liar Jarah Tanaman Jagung Warga 2 Desa Di Klaten, Diduga Dari Lereng Merapi

Pengunjung yang berdatangan merupakan pengunjung lokal atau dari Klaten. Sementara, pengunjung dari luar daerah tak lebih dari 1 persen dan paling jauh dari Jogja.

Kondisi itu berbeda dengan sebelumnya. Saat kondisi normal atau sebelum ada pandemi, kapasitas maksimal objek wisata yang resmi diluncurkan pada pertengahan Januari 2020 itu bisa menampung 1.000 orang. Selama buka saat pandemi, sebelum ada PPKM, jumlah pengunjung Umbul Brondong rata-rata 200 orang per hari.

Memberi Harapan

Yusuf memperkirakan masih sepinya pengunjung Umbul Brondong sejak dibuka lagi pada Rabu menyusul masih diberlakukannya PPKM. Dia memaklumi kondisi tersebut. “Tidak apa-apa [sepi pengunjung]. Semuanya juga terdampak pandemi. Yang penting kami sudah dapat angin segar bisa beroperasi lagi,” jelas dia.

Yusuf mengatakan bisa beroperasi lagi meski sepi pengunjung setidaknya bisa memberikan harapan warga yang memiliki mata pencaharian di Umbul Brondong seperti pengelola serta pedagang di dalam objek wisata. Begitu pula dengan pengeluaran rutin pengelola untuk biaya perawatan objek wisata seperti pengurasan kolam. Objek wisata tutup atau buka, pengelola rutin menguras kolam dua hingga tiga kali dalam sepekan. Biaya pengurasan kolam rata-rata Rp4 juta hingga Rp5 juta per bulan.

Baca Juga: Mau Dilombakan, Burung Rp7 Juta Raib Digondol Maling di Klaten

“Harapan kami setelah dibuka lagi setidaknya membantu perekonomian agar bisa kembali pulih. Harapan selanjutnya jangan ditutup lagi,” kata dia.

Soal protokol kesehatan, Yusuf mengatakan selama ini sudah diterapkan. Seperti mewajibkan pengunjung yang datang mengenakan masker (ketika tidak di kolam), menjaga jarak, penyemprotan disifektan secara berkala, termasuk screening kepada pengunjung melalui tanya jawab singkat saat pengunjung di loket pintu masuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya